Maju Jadi Caleg DPR, Lalu Hadrian Irfani Berikhtiar Memajukan Pendidikan

Senin, 14 Agustus 2023 – 14:14 WIB
Ketua DPW PKB NTB Lalu Hadrian Irfani. Foto dokumentasi pribadi

jpnn.com, LOMBOK - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa (DPW PKB) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Hadrian Irfani memiliki perhatian yang tinggi terhadap dunia pendidikan.

Pria yang akan bertarung jadi Caleg DPR RI dapil II NTB (Pulau Lombok) itu mengaku bakal mendorong agar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk sektor pendidikan.

BACA JUGA: Caleg DPRD DKI Farah Mutia Gulirkan Program Konservasi Alam di Jagakarsa

“Pengalaman pribadi saya saat ini terjadi tantangan yang luar biasa, tetapi intinya, dasarnya justru ada di pendidikan,” ucapnya kepada JPNN di Mataram, Senin (14/8).

Ketua Komisi V DPRD NTB itu melihat postur anggaran perlu memberikan ruang yang lebh luas terhadap dunia pendidikan.

BACA JUGA: Sudirman Said soal Cawapres Pendamping Anies: Kami Mohon Doa

Setidaknya ada dua unsur penting yang harus dibiayai negara di bidang pendidikan, yaitu sarana dan kualitas pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

"Memang butuh kembali ditata berkenaan dengan postur - postur anggaran, salah satunya adalah berkenaan dengan anggaran pendidikan," ucap pria yang akrab disapa dengan panggilan Ari.

BACA JUGA: Heboh Dugaan Pelecehan Seksual terhadap Santriwati di Cianjur, Pelakunya Tak Disangka

Dia menyebut anggaran juga harus diberikan kepada pendidikan terutama untuk lembaga yang masih dalam proses berkembang.

"Anggaran yang ada harus dibagi, terutama kepada lembaga pendidikan yang kemampuan anggarannya masih belum memadai,” katanya.

Pihaknya mengupayakan agar setengah anggaran yang dialokasikan kepada masing-masing kementerian dipotong separo dan sebagai gantinya dialokasikan kepada perbaikan SDM dan pendidikan nasional.

Putra Asli Sasak itu menilai dengan cara itu maka Indonesia akan siap menyambut bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030-2040.

"Artinya, pada kurun waktu tersebut kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif atau usia 15-64 Tahun dibandingkan usia non produktif," tuturnya.

Ari menilai pendidikan merupakan 'jalan tol' untuk memajukan anak di setiap daerah. Parpolnya pun punya platform khusus yang menjadi ruang besar anak muda dalam mengaktualisasikan pendidikan, yakni PKB Institute.

"Ketua umum kami Muhaimin Iskandar atau Gus Imin memberikan perhatian yang sangat besar terhadap sektor pendidikan, baik formal maupun nonformal," bebernya.

Selain itu, dalam menghadapi era perkembangan teknologi dan disrupsi informasi, salah satu aspek pendidikan yang perlu ditingkatkan adalah pendidikan karakter.

Baginya, berpadunya dua variabel antara rendahnya literasi dan keberadaban digital dengan tingginya tingkat penetrasi internet inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai persoalan.

"Di sini pentingnya kehadiran institusi yang mengajarkan pendidikan akhlak,” terangnya.

Ari menilai pendidikan akhlak atau karakter penting di tengah tingginya penggunaan internet. Nilai-nilai keindonesiaan harus tetap dikedepankan.

Menurutnya, gotong royong dan sopan santun mulai tergeser dengan gaya hidup hedonis, individualis, dan pragmatis.

“Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama juga mulai merasuk pada generasi muda bangsa,” ujar dia.(mcr38/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Ini Bakal Cawapres yang Disodorkan PAN ke Prabowo


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler