Hal ini diungkapkannya usai memberi dokumen Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya di Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (12/11). ”Ini kan suatu tradisi politik baru ya. Saya kira PDIP pun sudah memulai suatu perubahan. Bagaimana merekrut calon yang tidak memiliki uang. Rieke dan saya sama-sama miskin, dan tidak punya uang," tutur Teten.
Menurutnya, langkah PDIP itu merupakan tradisi baru yang positif. Apalagi selama ini selalu muncul anggapan bahwa hanya orang berduit saja yang bisa menggunakan partai untuk maju di pemilukada ataupun pemilu legislatif.
Ia pun menyebut kemenangan Jokowi-Basuki yang diusung PDIP pada Pemilukada DKI sebagai sebuah contoh bahwa tak harus bermodal besar untuk menang. "Saya kira demokrasi sudah relatif maju sehingga bagaimana kekuatan uang bisa dikalahkan dengan koalisi rakyat,” sambungnya.
Karenanya Teten juga tak menutup partisipasi masyarakat yang ingin berkontribusi secara finansial seperti halnya kepada Jokowi-Basuki. "Ini sudah mulai ada sumbangan Rp10 ribu dari seorang guru di Jabar, buruh Rp10 ribu dan ada relawan juga," kata Teten.(flo/jpnn).
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Didorong Kawal Kasus Pemerkosaan TKI di Malaysia
Redaktur : Tim Redaksi