Mak Ganjar Jatim Beri Edukasi soal Pertanian Organik kepada Petani di Nganjuk

Rabu, 08 Februari 2023 – 23:44 WIB
Mak Ganjar menggelar penyuluhan dan edukasi tentang pertanian organik kepada petani. Foto dok Mak Ganjar

jpnn.com, NGANJUK - Mak Ganjar menggelar penyuluhan dan edukasi tentang pertanian organik kepada petani di Desa Bandung, Kecamatan Prambon, Nganjuk, Jatim, pada Rabu (8/2).

Korwil Mak Ganjar Jatim Harizah Farwah menjelaskan penyuluhan edukasi pertanian organik di Desa Bandung, Nganjuk, Jatim, karena mayoritas masyarakatnya bertani.

BACA JUGA: Ganjar–Erick Duet yang Saling Melengkapi di Pilpres 2024

"Kami dari Mak Ganjar Jatim berkolaborasi dengan Kelompok Tani Sumber Pangan untuk memberikan edukasi tentang pertanian organik kepada petani di sini," ujar Harizah seusai penyuluhan di Desa Bandung, Kecamatan Prambon, Nganjuk, Jawa Timur, Rabu (8/2).

Harizah mengungkapkan kebanyakan masyarakat di Desa Bandung, Nganjuk, merupakan petani padi, bawang merah, dan cabai. Oleh karena itu, petani di kawasan ini dirasa perlu diberi penyuluhan dan edukasi tentang pentingnya penggunaan pupuk organik.

BACA JUGA: Rayakan HUT ke-73, BTN Tebar Diskon dan Banjir Promo, Cukup Bayar Rp 7.300

"Kami rasa sangat bermanfaat untuk masyarakat yang merupakan petani padi, bawang merah, dan cabai. Kami adakan penyuluhan ini untuk mengedukasi para petani di sini agar bisa menanam secara organik dengan pemberian pupuk organik," ujarnya.

Harizah menambahkan masyarakat makin sadar akan pentingnya pola hidup sehat sehingga tanaman organik makin digandrungi.

BACA JUGA: Pastikan Ketersediaan Beras di Jateng, Ganjar Gandeng BULOG

"Pangsa pasar tanaman organik makin luas sehingga ini menjadi kesempatan para petani untuk makin berkembang," ungkapnya.

Setelah penyuluhan ini, Harizah berharap para petani mulai membuat pupuk organik dan mengurangi penggunaan pupuk berbahan kimia.

Harianto yang merupakan penyuluh pertanian organik yang juga seorang petani menyatakan pupuk untuk bertani sebaiknya menggunakan bahan organik karena banyak keuntungannya.

"Kami menggunakan pupuk organik fermentasi sendiri. Ini bisa menghemat pengeluaran, lalu bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia. Petani diuntungkan. Pupuk kimia cenderung lebih mahal dan memiliki dampak tertentu bagi tanaman," kata Harianto.

"Intinya, kami tadi menanam bersama petani sehingga mereka mengerti cara menanam tanaman dengan bahan organik. Gunakan pupuk organik karena kita bisa buat sendiri dengan bahan-bahan seperti kunir dan temulawak," imbuhnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler