jpnn.com, SOLO - Makam di TPU Cemoro Kembar di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah, dirusak.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak mengatakan tim penyidik masih memproses kejadian itu.
BACA JUGA: Makam Wali Allah Bikin Resah, Warga Minta Segera Dibongkar
Tim penyidik sedang bekerja dalam penyelidikan dan penyidikan supaya jelas duduk perkaranya dan fakta hukum yang terjadi dari kasus perusakan tersebut.
"Kami memeriksa sejumlah saksi korban dan pengasuh sebuah lembaga pendidikan yang ada. Kami juga bertemu dengan tokoh masyarakat setempat Ketua RT dan Lurah Mojo telah sepakat sama-sama meredam warga agar tidak terprovokasi dan tetap tenang menunggu proses hukum yang sedang berjalan," kata Ade Safri usai rapat koordinasi dengan Pemkot dan Korem 074 Wara, di Balaikota Surakarta, Selasa (22/6).
BACA JUGA: Duar, Duar! Polisi Berhamburan Keluar, Ada yang Bawa Senpi Laras Panjang dan Pistol
Ade Safri mengatakan pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama di sekitar lokasi.
Semua sepakat pada Rabu (23/6), sekitar pukul 08.00 WIB, akan dilakukan survei bersama perbaikan di makam atau nisan yang dirusak beberapa waktu lalu.
"Kami sepakat bersama semua elemen masyarakat melakukan perbaikan nisan-nisan yang dirusak. Toleransi harus hidup dan ditegakkan di Kota Surakarta dan tidak ada tindakan-tindakan intoleran yang dilakukan di Kota Solo ini," kata kapolres.
Pihaknya bersama-sama unsur TNI baik Kodim 0735 Surakarta maupun Korem 074 Warastrama dan pemerintah daerah setempat untuk bisa menyikapi dengan cepat dan baik.
Semua berjalan sebagaimana biasanya dan tidak ada toleransi atau apapun juga yang sifatnya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Proses hukum tetap berjalan, ada enam pengasuh di kegiatan belajar lokasi itu yang sudah diperiksa. Ada 39 anak-anak yang menjadi siswa di sebuah lembaga pendidikan yang tidak ada izinnya," kata dia.
Peristiwa perusakan di makam umum Cemoro Kembar Kelurahan Mojo Pasar Kliwon Solo, terjadi pada Rabu (16/6), sekitar pukul 15.00 WIB oleh sekitar sepuluh anak murid di sebuah lembaga pendidikan di daerah itu.
Dari hasil pemeriksaan ada sekitar 12 makam yang mengalami kerusakan.
Menurut saksi perusakan makam dilakukan oleh sekitar sepuluh anak yang merupakan murid dari lembaga pendidikan pimpinan Mujair, yang terletak di dekat makam. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti