jpnn.com, MURATARA - Polisi masih mendalami motif pembongkaran satu makam milik warga di tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Bina Karya, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan.
Aksi pencurian di makam Sumarni, 74, itu diketahui Suranto, 54, warga setempat yang hendak pergi ke kebun, Rabu (29/1), sekitar pukul 08.00 WIB.
BACA JUGA: Warga Muratara Geger, Kuburan Sumarni Dibongkar Orang tak Dikenal
Menurut Suranto, saat melintas di dekat tempat pemakaman umum (TPU), dia mencium bau busuk. Karena penasaran, saksi mencari sumber bau. Ternyata, ada satu makam yang baru dibongkar.
“Saya kaget lihat lengan menjulur keluar dari dalam kubur. Saya pun langsung lari memberitahu warga desa,” tuturnya.
BACA JUGA: Positif Konsumsi Narkoba, Kapolres Empat Lawang Dicopot
Kepala Desa (Kades) Bina Karya, Dumi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian yang menghebohkan tersebut. Makam yang diketahui milik Sumarni yang meninggal dan dimakamkan di TPU desa setempat, pada Selasa (22/1) lalu, terbongkar dengan kondisi mengenaskan.
Tampak gundukan tanah makam berserakan di sekitar lokasi tanpa tertutup. Kondisi makam tergenang air hujan. Selain itu, lengan bagian kanan jenazah menjuntai keluar dengan kuku jari jempol hilang seperti bekas gigitan. “Kami tidak tahu apa saja yang hilang. Tapi hanya kelihatan tangan kanan saja yang keluar. Karena saat ini posisi makam tergenang air hujan,” terangnya.
BACA JUGA: Terpidana Kasus Narkoba Tewas Gantung Diri di Dalam Sel
Lebih jauh dikatakannya, pihak aparat desa juga telah melapor ke kepolisian untuk ditindaklanjuti. “Saat ini makamnya masih dikuras. Karena jenazah di dalam kotak, kami belum tahu secara pasti apa saja yang hilang,” tambahnya.
Kapolres Mura AKBP Suhendro melalui Kapolsek Karang Dapo Iptu Yani Iskandar saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus pencurian disertai pembongkaran makam di Desa Bina Karya. Petugas sudah mengamankan sejumlah barang bukti seperti linggis, ember, dan tas yang diduga digunakan pelaku untuk melakukan aksi pembongkaran makam.
“Untuk sementara hasil pemeriksaan, hanya kuku jempol tangan kanan jenazah yang dinyatakan hilang dan ada bekas gigitan di bagian itu. Kita tidak tahu apakah pelaku mengambil kuku jenazah dengan cara digigit atau pakai tang,” imbuhnya. Dia menegaskan, kasus tersebut merupakan delik pencurian dan pengrusakan.
Sementara itu, sekitar 100 meter dari TKP dekat jembatan, ditemukan sejumlah barang bukti yang diduga milik pelaku. “Kami masih dalami kasusnya. Kami belum bisa pastikan motif pelaku sehingga nekat membongkar makam. Memang ada rumor yang berkembang di masyarakat terkait dugaan ilmu hitam,” ucapnya seraya menambahkan, pihak keluarga sudah membuat surat pernyataan dan tidak mempersalahkan kejadian tersebut dan tidak melaporkannya secara resmi.
Terpisah, Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Muratara H. Iksan Baijuri yang dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Kemungkinan, sebut dia, ada dua motif yang bisa dilakukan pelaku. Karena jenazah merupakan umat kristiani, dikemungkinan adanya sejumlah barang berharga yang ikut dimasukan ke dalam makam. Sedangkan motif kedua, bisa juga pelaku mempelajari ilmu hitam.
“Perbuatan itu haram dan tidak boleh dilakukan,” tegasnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Muratara ini juga ke depan akan lebih mengintensifkan sosialisasi ke masyarakat. Karena setelah melihat langsung kondisi pemakaman tersebut, ternyata antara pemakaman umat muslim dan umat kristiani berbaur dalam satu lokasi.
“Ke depan kami sosialisasikan agar makam muslim dan kristiani itu terpisah. Kami minta masyarakat agar menyerahkan permasalahan pembongkaran makam itu sepenuhnya ke pihak kepolisian. Karena tadi sudah ada polisi ke TKP,” tutupnya. (cj13/ce1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Tak Beri Jatah, Suami Malah Garap Anak Tiri
Redaktur & Reporter : Budi