Makam Ini Tidak Lazim, Panjangnya 8 Meter, Ada Tiga Batu Nisan

Minggu, 17 Mei 2020 – 02:33 WIB
Tokoh masyarakat Pancur menunjukkan makam Ki Mas Dawa. Foto: Banten Raya

jpnn.com, SERANG - Makam di Kampung Karang Asem, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, Kota Serang ini memiliki ukuran panjang yang tidak lazim.

Panjang makam mencapai delapan meter. Warga setempat menyebutnya sebagai makam Ki Mas Dawa.

BACA JUGA: Makam Gus Dur Ditutup, Kini Nasib Puluhan Pedagang Asongan Merana

Makam dengan panjang 8 meter ini memiliki tiga batu nisan. Batu nisan pertama diletakkan di bagian paling atas menandakan letak kepala. Batu nisan kedua diletakkan di tengah menandakan letak perut atau pusar, dan batu nisan ketiga diletakkan di paling bawah untuk menandakan bagian kaki.

Menurut Solihin, tokoh masyarakat di Kampung Karang Asem, Kelurahan Pancur, Kecamatan Taktakan, makam sepanjang delapan meter ini adalah makam Ki Mas Dawa.

BACA JUGA: Cerita Petugas Penggali Makam untuk Jenazah Pasien Corona

Menurut cerita yang berkembang secara turun-temurun, Ki Mas Dawa adalah seorang pejuang di zaman perjuangan kemerdekaan yang berjuang bersama dengan Ki Sayar.

Ki Sayar sendiri dikenal sebagai pahlawan dan tokoh yang kemudian namanya dijadikan sebagai nama kampung di daerah itu.

BACA JUGA: Wanita Ini Kena Prank, Dihadiahi Kardus Sepatu, Isinya Bikin Gempar

"Ki Mas Dawa dan Ki Sayar memiliki kiprah berjuang melawan penjajah di masanya," kata Solihin, Kamis (14/5).

Solihin menuturkan bahwa sejak dahulu warga yang tinggal di sekitar makan Ki Mas Dawa tidak ada yang tahu dan menyaksikan bagaimana pemakaman Ki Mas Dawa.

Artinya peristiwa hidup dan wafatnya Ki Mas dawa tidak pernah ada yang mengetahuinya secara persis karena peristiwa itu sudah berlangsung cukup lama.

Cerita tentang Ki Mas Dawa hanya berkembang dari mulut ke mulut dan tidak ada yang mengetahui secara detail kiprahnya di masa penjajahan seperti apa. "Makam panjang ini sudah ada sejak lama,” Kata Solihin.

Makam Ki Mas Dawa ini menurut Solihin cukup sering dan banyak dikunjungi peziarah yang berasal dari Kota Serang bahkan dari luar daerah seperti Jakarta dan sekitarnya. Mereka biasanya datang untuk berziarah dan berdoa di makam keramat itu.

Biasanya makam Ki Mas Dawa ini ramai dikunjungi peziarah pada hari–hari besar Islam, apalagi ketika Idulfitri tiba. "Orang dari luar daerah Kota Serang berdatangan ke makam Ki Mas Dawa kemungkinan tahu informasinya dari mulut ke mulut," tuturnya.

Muhtar Efendi, salah seorang warga Taktakan, mengatakan bahwa Ki Mas Dawa dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai seorang pejuang penjajah di Kelurahan Pancur.

"Hanya saja sampai saat ini belum ada yang tahu persis kisah hidup Ki Mas Dawa. Penamaan Ki Mas Dawa sendiri kemungkinan merujuk pada panjangnya makam keramat tersebut. Dawa sendiri dalam bahasa Jawa Serang bermakna panjang," katanya. (tohir/bantenraya)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler