Makan Bakso, Puluhan Warga Keracunan

Minggu, 15 Maret 2015 – 15:40 WIB

jpnn.com - TANJUNG REDEB - Peringatan bagi pedagang bakso keliling dalam mengolah bahan makanan, khususnya daging pentol. Pasalnya, beberapa hari lalu, 21 warga di kawasan Jalan Pembangunan, Bukit Ria, dan Durian III mengalami keracunan setelah memakan bakso keliling.

Mochammad (24), warga Jalan Bujangga, yang berkantor di Jalan Pembangunan merupakan salah satu korbannya. Dikatakannya, pedagang bakso keliling tersebut memang kerap berjualan di depan kantor tempatnya bekerja.

BACA JUGA: Mabuk Saat Pulang Dugem, Perempuan Seksi Ngomel-ngomel ke Polisi

“Kejadiannya Selasa (10/3) malam, saya makan sama teman di kantor itu sekitar jam 7 malam. Nah, sekitar jam setengah 12 itu mulai muntah-muntah enggak berhenti sampai 10 kali,” ujarnya kepada Berau Post (Grup JPNN.com).

Awalnya, pria yang akrab disapa Amad ini hanya menduga jika dirinya sedang sakit biasa. Namun, yang mengherankan rekan Amad yang tinggal satu rumah, Hadi, juga secara bersamaan muntah-muntah.

BACA JUGA: Menteri Yuddy Minta RSHS Layani Masyarakat dengan Baik

”Teman saya langsung curiga kalau kami ini keracunan, dan sekitar jam 2 dini hari Rabu dilarikan ke rumah sakit,” terangnya.

Benar saja, dari pemeriksaan medis, Amad dan Hadi mengalami keracunan pentol bakso. Saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, ternyata ada warga lain yang mendapatkan penanganan medis dengan kasus yang sama.  Sekitar 3 jam mendapatkan perawatan intensif, kondisi mereka mulai membaik.

BACA JUGA: Pabrik dan Rumah Bos Kerupuk Ludes Terbakar

“Banyak warga sekitar kantor itu keracunan, hanya ada 1 orang yang enggak, padahal dia makan juga. Informasi yang saya dapatkan, daging untuk pentol itu daging yang sudah lama. Bisa jadi daging busuk diolahnya,” kesal Amad.

Setelah kejadian ini, keesokan harinya pedagang bakso keliling tersebut tidak pernah terlihat lagi.

Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau dr Andarias Baso membenarkan kejadian tersebut. Dari laporan yang diterima pihaknya, ada sekitar 21 orang mengalami keracunan. Namun, yang harus mendapatkan penanganan intensif dan dilarikan ke RSUD hanya 15 orang.

“Memang yang kondisinya parah. Sementara hasil pemeriksaan diduga dari pentolnya itu,” jelasnya.

Dinkes sudah mengirim sampel pentol itu ke laboratorium di Samarinda. Sekitar sepekan baru diketahui hasil uji laboratorium tersebut.

“Nanti kita informasikan jika sudah keluar hasilnya,” imbuh Andarias.

Pedagang pentol tersebut menyatakan kepada Dinkes, bahwa dagangan baksonya “dikerjai” ketika salat di masjid. Saat itu, ia memarkir sepeda motor beserta dagangannya di halaman masjid.

“Katanya sih ada ngerjain, karena sebelumnya yang makan tidak ada masalah,” terangnya.

Lalu, bagaimana dengan penggunaan daging busuk, apa bisa membuat keracunan? Ditanya demikian, Andarias membenarkannya.

”Bisa jadi, kalau sudah busuk itu kan bisa jadi toksin (racun, Red.) dan bisa membuat orang yang mengonsumsinya mengalami keracunan,” katanya. (app/fir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bak Film Action, Avanza Terbang Terjang Rumah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler