Makan Cokelat Bikin Batuk?

Senin, 30 Januari 2017 – 04:39 WIB
Ilustrasi. Foto Alodokter

jpnn.com - jpnn.com - Hampir tak ada orang yang bisa menolak nikmatnya makan cokelat, mungkin Anda salah satunya.

Makanan yang satu ini memang menjadi favorit segala usia, khususnya anak-anak.

BACA JUGA: Penyebab Munculnya Dark Circles

Masalahnya, banyak orang tua yang melarang anak makan cokelat. Alasannya, karena bisa batuk.

Batuk merupakan refleks yang dipicu stimulasi dari saraf sensoris di saluran napas untuk membersihkan jalan napas dari berbagai iritan.

BACA JUGA: Tradisi Leluhur, Barongsai Blusukan ke Lorong Kampung

Iritan bisa berupa debu, asap atau makanan yang masuk ke saluran pernapasan. Setelah jalan napas terbebas dari iritan, maka keluhan akan menghilang.

Di sisi lain, batuk juga bisa menjadi pertanda adanya infeksi pada sistem pernapasan.

BACA JUGA: Silakan Berpikir 2 Kali Sebelum Merokok

Kasus ini paling sering disebabkan infeksi virus. Namun pada beberapa kasus, kejadian ini juga bisa disebabkan infeksi bakteri.

Gejalanya bisa berupa batuk disertai dahak berwarna kuning kehijauan, demam atau keluhan lainnya. Keluhan yang paling sering adalah sakit kepala, ngilu pada tubuh, hidung tersumbat, dan pilek.

Sebenarnya hal yang wajar bila orang tua melarang anak untuk makan cokelat karena takut batuk.

Sebab, memang terdapat sejumlah makanan yang bisa memicu batuk akibat meningkatnya produksi lendir di saluran pernapasan.

Namun hingga saat ini, belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa cokelat dapat mencetuskan batuk.

Bahkan Profesor Alyn Morice, kepala penelitian kardiovaskular dan pernapasan di University of Hull, mengungkapkan pada Daily Mail bahwa cokelat justru bisa meredakan batuk.

Hal ini disebabkan karena kandungan cokelat yang disebut theobromine. Zat ini mampu menekan aktivitas saraf vagus, yang berperan dalam mekanisme terjadinya batuk.

Untuk membuktikannya, penelitian dilakukan pada tiga kelompok, yaitu mereka yang diberi theobromine, codein dan placebo. Kemudian, tiga kelompok tersebut diberikan capsaicin –yang merupakan zat pemicu batuk.

Hasilnya mengejutkan. Kelompok yang diberi theobromine membutuhkan kadar capsaicin yang lebih tinggi untuk memicu batuk, dibandingkan plasebo dan codein.

Artinya, zat yang terkandung dalam cokelat –theobromine– lebih efektif dibandingkan obat batuk standar yang sering digunakan.

Terkait ini, penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk benar-benar memastikannya.(NB/RH/klikdokter)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hapus Kenangan dengan Cinergy Laser


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler