Makan Ikan Sejak Kecil Bisa Kurangi Risiko Kanker Payudara

Kamis, 07 Juni 2018 – 20:41 WIB
Ilustrasi membiasakan anak memakan ikan.

jpnn.com - Dalam sebuah studi eksperimental, telah ditunjukkan bahwa mengonsumsi asam lemak omega-3 selama awal pertumbuhan dan perkembangan bisa memainkan peran dalam mengurangi risiko kanker payudara di kemudian hari.

Tetapi tidak semua omega-3 diciptakan sama. Secara struktural, asam lemak omega-3 yang ditemukan pada tumbuhan dan makanan laut adalah molekul yang berbeda.

BACA JUGA: Ingin Cepat Punya Anak? Konsumsi Ikan Bisa Jadi Solusinya

"Makan ikan berminyak bisa menunda menopause hingga tiga tahun. Banyak penelitian sampai saat ini menunjukkan bahwa manfaat lemak omega-3 bisa dikaitkan dengan yang ditemukan dalam makanan laut termasuk asam eicosapentaenoic (EPA) dan asam docosahexaenoic (DHA)," kata para peneliti Universitas Guelph, seperti dilansir laman Independent.

BACA JUGA: Ingin Cepat Punya Anak? Konsumsi Ikan Bisa Jadi Solusi

BACA JUGA: Hehehe... Mensos Makan Ikan ketimbang Ditenggelamkan Bu Susi

Sebaliknya, asam lemak omega-3 pada tumbuhan seperti rami dan kanola yang mengandung asam alfa-linolenat (ALA) dianggap kurang manjur.

Peneliti Universitas Guelph melakukan penelitian pada tikus yang membandingkan dampak ALA versus EPA + DHA pada perkembangan tumor.

BACA JUGA: Ingat, Bu Susi Berpesan agar Setiap Orang Makan 47 Kg Ikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keduanya bermanfaat dalam mengubah perkembangan kelenjar susu untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara.

Mereka juga mengurangi ukuran tumor dan multiplisitas setelah terjadinya kanker payudara.

Studi ini menunjukkan EPA + DHA menjadi delapan kali lebih kuat dari ALA, hal ini juga menunjukkan bahwa omega-3 dari sumber makanan laut secara signifikan lebih efektif dalam mengurangi risiko kanker payudara dan meningkatkan prognosis.

Jadi, apakah kita mendapatkan cukup omega-3 makanan laut dalam diet kita?

Diet khas Amerika Utara menyediakan sekitar satu hingga tiga gram ALA per hari dan hanya 100-150 mg EPA / DHA per hari.

Jumlah ini sesuai dengan rekomendasi dari Institute of Medicine.

Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa 84 persen anak mengonsumsi kurang dari satu porsi ikan atau makanan laut per minggu.

Namun, semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa asupan makanan dari EPA dan DHA harus jauh lebih tinggi untuk meningkatkan kesehatan optimal dan mencegah penyakit kronis.

Ini bukan konsep baru. Pada tahun 1999, laporan National Institutes of Health mengatakan bahwa untuk mencapai kesehatan yang optimal dan mencegah penyakit, EPA + DHA harus membentuk 0,3 persen dari asupan energi harian kita.

Berdasarkan rekomendasi ini, DHA-EPA Omega-3 Institute melaporkan bahwa ini sesuai dengan 433 hingga 600 miligram EPA + DHA untuk anak-anak antara usia satu dan delapan tahun.

Tingkat ini bisa dicapai dalam diet dengan mengonsumsi dua hingga tiga porsi ikan per minggu atau dengan menambahkan suplemen EPA + DHA berkualitas tinggi.

Asupan omega-3 berbasis makanan laut pada anak-anak berbeda dari orang dewasa.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak-anak di Amerika Utara memiliki asupan EPA dan DHA yang lebih rendah daripada orang dewasa.

Bahkan, sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa 84 persen anak mengonsumsi kurang dari satu porsi ikan atau seafood per minggu.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Makan Ikan, Menteri Susi: Setelah Lebaran Pasti Saya Tenggelamkan


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler