BACA JUGA: Di Desa Terpencil, Dahlan Tetap Dirut PLN
Ketujuh orang itu adalah Karjuki (50) dan istrinya Tariwen (40)
BACA JUGA: Sengketa Pedagang, Dimediasi Komnas HAM
Lalu dua adik Tariwen, Sawen (38), dan Warsito (36)BACA JUGA: Ambon Rusuh Lagi, 1 Tewas
Mereka semuanya tinggal di Dukuh Peterongan, Desa Panusupan Kecamatan CilongokAwal mula keracunan jamur itu terjadi ketika Tariwen mendapati tumbuhnya jamur merang di jeramiTanpa ragu Tariwen memetik lalu membawa pulang untuk dimasak"Saya petik, dibawa pulang lalu dimasak," tuturnya
Sampai rumah, jamur diserahkan adiknya yang bernama Sawen untuk dimasakSetelah matang, jamur dibagi-bagi ke anak dan adiknya untuk disantap bersama. "Dimakan sekitar jam 6 sore masSetengah jam kemudian pusing, adik-adik saya juga pusingSemua muntah-muntah, lalu ke rumah sakit," tuturnya
Pasien keracunan lain, Sawen menuturkan, dirinya masak seperti hari-hari biasa, tak ada yang berbeda saat mengolah jamur tersebut"Biasanya juga tidak seperti ini, ngga tahu kok jadi keracunan," ucap dia.
Saat datang ke rumah sakit, kondisi pasien sudah parahItu diakui salah satu perawat di RS Wisnu Husada, Marbaeti"Pasien masuk jam 21.00Saat kesini, semua muntah-muntahLangsung dirawat dan inpus," katanya
Direktur RS Wisnu Husada dr H Aris Sugiri mengatakan, para pasien sudah biasa makan jamur dalam kesehariannyaJamur merang, memang bisa dikonsumsiKata dia, dari perkiraan medis ada kemungkinan saat mengkonsumsi daya tahan tubuh menurun(ttg/aga)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Otsus Banyak Diselewengkan
Redaktur : Tim Redaksi