jpnn.com, JAKARTA - MEMILIKI aktivitas padat terkadang membuat kita menerapkan kebiasaan buruk, salah satunya telat makan.
Banyak orang yang kini sering telat makan siang atau sarapan dengan berbagai masalah kesehatan akibat kebiasaan tersebut.
BACA JUGA: Ini 5 Manfaat Makan Malam Sebelum Tidur
Namun tahukah Anda, telat makan malam juga bisa mengakibatkan beberapa masalah untuk kesehatan tubuh?
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Endokrinologi & Metabolisme Klinis Masyarakat Endokrin mengungkapkan, makan malam yang terlambat dikaitkan dengan kenaikan berat badan dan kadar gula darah yang tinggi.
BACA JUGA: Ingin Kadar Gula Darah Tetap Terkendali, Konsumsi 10 Buah Ini
" Kami menyadari penelitian lain yang menyarankan makan malam dikaitkan dengan obesitas, dan karena hubungan tidak sama dengan penyebab, kami ingin melihat ini dengan cara yang lebih ketat," kata penulis penelitian Dr. Jonathan C. Jun, rekan profesor kedokteran di Universitas Johns Hopkins.
Jun menjelaskan tim peneliti ingin memahami apakah terlambat makan benar-benar mengubah metabolisme dengan cara yang mendorong obesitas.
BACA JUGA: 5 Manfaat Makan Mentimun di Malam Hari
"Jadi itu sebabnya kami melakukan uji klinis terkontrol secara acak ini," jelas Jun.
" Kemudian melakukan tes pada orang sehat dan membuat mereka makan di dua waktu yang berbeda, mengontrol makanan mereka, mengontrol diet mereka, dan mengontrol waktu tidur mereka juga," katanya.
Jun dan tim mempelajari 20 sukarelawan sehat yakni, 10 pria dan 10 wanita untuk mengetahui bagaimana tubuh mereka memetabolisme makan malam pada jam 22.00. bukan pada jam 18.00.
Semua peserta studi tidur pada waktu yang sama, jam 11 malam.
Hasil dari temuan studi tersebut menunjukkan kadar gula darah lebih tinggi, dan jumlah lemak yang dibakar lebih rendah, setelah saat makan malam yang telat tersebut.
Bahkan, ketika orang makan dengan makanan yang sama.
" Kami tidak terkejut. Peneliti lain telah melakukan hal yang sama dengan mengamati ritme sirkadian dan diet," kata Jun.
" Laboratorium lain telah menunjukkan jika Anda makan di luar fase dengan ritme sirkadian normal tubuh kamu, maka Anda akan memetabolisme glukosa dengan cara yang sama," tambah Jun.
Menurut laman Genpi.co, studi ini menemukan pemakan yang terlambat (jam 22.00) memiliki kadar gula darah puncak hampir 20 persen lebih tinggi dan pembakaran lemak berkurang 10 persen.
Dibandingkan dengan mereka yang makan malam sebelumnya ( jam 18.00)
" Efek yang kita lihat pada sukarelawan sehat mungkin lebih jelas pada orang dengan obesitas atau diabetes, yang sudah memiliki metabolisme yang terganggu," kata penulis pertama studi tersebut, Chenjuan Gu, PhD, seorang peneliti postdoctoral di Universitas Johns Hopkins.
Bagian paling menarik dari penelitian ini adalah para peneliti menemukan tidak semua orang bereaksi dengan makan malam hari dengan cara yang sama.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany