jpnn.com, JAKARTA - Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) di 2020 menyebutkan, anak-anak Indonesia masih mengalami kerawanan akses makanan sehari-hari.
Kondisi itu diperparah kenaikan harga bahan pokok dan pangan imbas dari inflasi serta kenaikan BBM, sehingga daya beli masyarakat berkurang.
BACA JUGA: Rutin Berolahraga, Makan Sehat dan Patuh Protokol Kesehatan, Pevita Pearce Kaget Positif Covid-19
"Jika masyarakat sulit mengakses makanan bergizi, angka stunting akan sulit diturunkan," kata pakar ekonomi kesehatan dari Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia, Mutia A. Sayekti, dalam webinar “Peringati Hari Pangan Sedunia, Danone Indonesia Ajak Masyarakat Cerdas Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Optimal” yang digelar Danone Specialized Nutrition, Senin (31/10).
Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menyatakan prevalensi stunting mencapai 24,4% atau dengan kata lain di atas batas WHO.
Selain itu, prevalensi underweight mengalami peningkatan dari 16,3% menjadi 17%.
BACA JUGA: Kiat Makan Sehat saat Iduladha
"Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas nasional, dengan menargetkan penurunan menjadi 14 persen di tahun 2024," ungkapnya.
Mutia menyebutkan ketahanan pangan dapat tercapai apabila setiap saat semua orang memiliki akses terhadap makanan yang cukup, aman, bergizi, sesuai kebutuhan diet untuk mencapai hidup sehat dan produktif.
BACA JUGA: Gandeng Human Initiative, Danone Luncurkan Bersama Cegah Stunting
Dalam skala rumah tangga, ketahanan pangan dapat dimulai dengan memastikan keluarga mengkonsumsi gizi seimbang.
"Orang tua dapat membuat skala prioritas dalam pengeluaran belanja, dengan mengutamakan kebutuhan yang esensial seperti pangan sehat dan bergizi untuk anak-anak mereka,” lanjutnya.
Dia mengatakan investasi pemberian makanan sehat dan bergizi dalam keluarga seharusnya menjadi prioritas orangtua agar anak memperoleh nutrisi optimal untuk tumbuh kembangnya.
Sebagai estimasi belanja makanan selama 3-5 hari dengan anggaran sekitar Rp 185 ribu (Depok, Jawa Barat dan sekitarnya) sudah bisa mendapatkan lauk protein hewani, nabati, sayuran, dan bumbu-bumbu serta susu untuk keluarga yang terdiri dari 2 orang dewasa dan 2 anak-anak.
Estimasi dalam sebulan pengeluaran belanja makanan adalah Rp 816 ribu atau sekitar 23-24% untuk rumah tangga dengan kisaran penghasilan Rp 4-5 juta.
“Dalam akses terhadap makanan bergizi tentunya perlu diperhatikan bahwa makanan yang dikonsumsi bervariasi serta dalam jumlah cukup dan kualitas gizinya baik," kata Ray Wagiu Basrowi, Medical Science Director Danone Indonesia. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 50 Tahun Menjalankan Komitmen, Danone Indonesia Sudah Lakukan Ini
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad