Makanan dari Jepang Harus Bersertifikat Bebas Radiasi

Jumat, 25 Maret 2011 – 10:31 WIB

JAKARTA - Pengawasan ketat terhadap produk pangan, baik olahan maupun segar, dari Jepang diberlakukan pemerintah IndonesiaHal itu untuk mengantisipasi terjadinya kontaminasi nuklir paska kebocoran yang terjadi di reaktor nuklir Fukushima.

"(Produk pangan) yang dikapalkan sesudah tanggal 11 Maret diminta untuk dilengkapi sertifikat bebas radiasi dan kontaminasi zat radioaktif dari otorita berwenang di Jepang

BACA JUGA: Yaman Tegang, Tentara Pro-Kontra Saleh Bentrok

Mungkin sudah ada yang terlanjur masuk dan berada di karantina," papar Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih seusai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, kemarin (24/3).

Produk pangan yang terlanjur masuk tersebut, lanjut dia, akan dilakukan pengecekan oleh BATAN untuk menentukan langkah selanjutnya
"Nasibnya tergantung dari tes, apakah aman atau harus dimusnahkan," ujar Endang.

Dia menyebutkan, beberapa produk pangan dari Jepang itu antara lain biskuit, mie, bihun, saus, kembang gula, dan makanan ringan

BACA JUGA: Terjegal Parlemen, PM Mundur

Menurut Endang, aturan serupa pernah diberlakukan terhadap produk pangan dari negara Eropa Timur saat terjadi kecelakaan Chernobyl.

Dia memastikan, produk pangan dari Jepang yang diimpor sebelum tanggal 11 Maret dipastikan aman
menurut data terakhir, impor dari Jepang pada tanggal 9 Maret dan tiba di Indonesia pada 18 Maret.

Endang mengatakan, pemerintah Indonesia juga mewaspadai kontaminasi nuklir melalui lalu lintas orang yang datang dari Jepang

BACA JUGA: Reaktor Fukushima Makan Korban

Selama ini, BAPETEN sudah melakukan deteksi radiasi di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, dan Ngurah Rai, Bali"Ini akan terus dilakukan sampai senin kemudian dievaluasi lagi apakah perlu diperpanjangKita sangat tergantung pada keadaan di Jepang," katanya.

Masalah antisipasi dampak kebocoran reaktor nuklir di Jepang memang menjadi salah satu bahasan dalam sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Susilo Bambang YudhoyonoSBY mengaku telah memberikan instruksi kepada kementerian dan lembaga terkait untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat terkait dampak kebocoran nuklir itu.

"Saya tidak suka ketika beberapa saat yang lalu beredar sms yang menurut saya tidak pada tempatnya menakut-nakuti, mengedarkan berita yang tidak bisa dipertangunggawabkan seputar radiasi ini," kata SBY dalam pengantar rapat(fal/iro)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eiffel Dibuka Lagi setelah Evakuasi 4 Ribu Turis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler