Makassar jadi Pusat Kendali Bencana

Sabtu, 21 Januari 2012 – 09:26 WIB

MAKASSAR - Makassar terpilih sebagai pusat kendali bencana khusus kawasan timur Indonesia. Hal ini ditandai terpilihnya Makassar sebagai tempat penempatan Pos Pengendalian Operasi (Posdalops) Bencana.

Posdalops tersebut adalah hasil kerja sama Palang Merah Prancis dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN). Sedikitnya Rp7 miliar digelontorkan guna merealisasikan Posdalops Bencana tadi. Jika kelak pusat pengendalian bencana ini jadi, maka seluruh kebutuhan dalam penanganan dan pengendalian bencana di kawasan timur Indonesia dilakukan di Makassar.
   
Pemprov Sulsel dan pengurus pusat Palang Merah Indonesia (PMI) membahas rancangan pembangunan Pusdalops Bencana, Jumat (20/1). Pertemuan digelar di Kantor Gubernur Sulsel. Setelah pertemuan, dilakukan kunjungan untuk melihat lokasi yang memungkinkan untuk tempat pembangunan.
   
"Ini semacam pusat pengendalian bencana alam yang dibangun bekerja sama Palang Merah Prancis. Mereka membantu kita di Sulsel dan kawasan timur. Di Indonesia, ada tiga yang sudah dibangun," ungkap Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muallim, usai pertemuan di ruang kerjanya.
   
Menurut Muallim, saat ini, mereka tengah membicarakan soal lahan yang akan digunakan. "Bangunannya harus diletakkan di atas tanah pemprov. Makanya, beberapa alternatif kita pilihkan. Pertama, di belakang kantor Kopertis. Tapi akses tidak bagus. Kalau operasional alat bencana alam, tidak mungkin. Sebab bisa saja Presiden datang, jadi harus di pusat pengendalian. Jadi dicarikan tempat," kata Muallim.
   
Mantan caretaker Bupati Luwu Utara ini menjelaskan, pilihan lain adalah di depan Dinas Kesehatan Sulsel dan di sekitar Masjid Almarkaz Al-Islami. "Sudah ditinjau tadi (kemarin, red) lokasi yang cocok. Dalam waktu singkat (penentuannya, red)," kata Muallim.
   
Terkait rencana jadwal pembangunan, Muallim mengatakan bisa lebih cepat. "Kalau misalnya bulan ini dananya siap, langsung dibangun," ujar dia.
   
Malah, pihak PMI juga menawarkan perekrutan dan pembentukan pengelolanya. "Sebelum diselesaikan, pemda sudah diminta merekrut orang-orang yang akan ditempatkan di situ. Nantinya, kalau perlu, ini dijadikan lembaga daerah. Serahkan bangunan itu lalu dibuat lembaga daerah dan dibentuk struktur," kata Muallim. (fajar)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantan Kapolda Motori Gasak Warung Remang-remang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler