Semakin banyak turis asing jadi korban kecelakaan, karena HP-nya dijambret ketika mengendarai motor saat liburan di Bali.
Aksi pembegalan itu bukan hanya untuk mendapatkan HP korban, namun diduga dilakukan organisasi kriminal untuk mendapatkan informasi berharga di dalam HP yang dijambret.
BACA JUGA: Ana Muslim, Karya Seni Alumni 212 Dipentaskan di Australia
Minggu lalu, seorang murid sekolah asal Newcastle Australia, Lawson Rankin, mengalami kejadian tersebut ketika HP teman yang diboncengnya dijambret.
Menurut penuturan keluarganya, Lawson berusaha mengejar pelaku namun kemudian ditemukan sudah tergeletak tanpa sadar dalam selokan dan sampai sekarang masih di rumah sakit.
BACA JUGA: Kasus Perempuan Diperkosa Saat Jogging di Taman Resahkan Warga Melbourne
Menurut laporan media Australia News.com.au, kejadian semacam ini semakin banyak terjadi di Bali. Korban umumnya adalah turis Australia. Photo: Lawson Rankin masih dalam keadaan koma di rumah sakit di Bali. (Supplied: Rankin family)
BACA JUGA: Eks Petugas Satpol PP Jadi Otak Pembegalan, Dua Anggotanya Masih Siswa SMP
Turis lainnya Andrew Bateman dan putrinya Hannah juga pernah mengalaminya.
Bateman dan Hannah (17) harus mengakhiri liburan di Bali lebih awal setelah mereka terjatuh dari motor karena iPhonenya dirampas oleh dua orang pengendara motor.
"Terjadinya cepat sekali," kata Bateman seperti dikutip News.com.au.
"Barang berharga kami yang lain tak masalah, namun mereka memepet motor kami dan mencoba merebut iPhone dari tangan Hannah."
"Mereka memegang tangan Hannah dan menariknya dengan kuat. Motor kami menghantam trotoar dan mereka kemudian ngebut."
"Kami bisa saja tewas karena peristiwa ini."
Bateman dan putrinya mengalami luka parah, dan pembegal tersebut berhasil mengambil HP Hannah.
Andrew Bateman mengalami luka parah bahunya patah, tulang lehernya cedera dan lima rusuknya juga terluka.
Untunglah putrinya hanya mengalami luka ringan di pergelangan tangan yang patah dan beberapa luka di kaki dan tangan.
"Ini hanya gara-gara iPhone. Kami bisa saja mati karenanya. Nyawa bisa melayang hanya karena HP," kata Bateman lagi. Bateman yang sudah sering bepergian ke Asia Tenggara dan sudah berulang kali berliibur ke Bali mengatakan tidak mau lagi ke sana. Demikian juga putrinya.
"Para pembegal ini mencari sasaran para turis," katanya.
"Mereka sangat terorganisir. Dan sudah tahu sasarannya. Hannah begitu ketakutan sehingga tidak berani keluar hotel setelah kejadian," kata Bateman.
Menurut dia, pembegalan iPhone itu tidak sekadar untuk mengambil barangnya, namun digunakan untuk mendapatkan data yang ada di dalamnya.
"Istriku mendapat pesan besoknya (setelah pencurian) dan menngatakan iPhone itu sudah ditemukan."
"Namun itu hanya usaha para pencuri untuk mendapatkan AppleID saya, password dan akses telepon. Untung saya sudah melaporkannya sehingga tidak bisa digunakan lagi," tutur Bateman.
"Sejak itu kami menerima email berkali-kali dan juga pesan dari Apple. Pesan itu sepertinya resmi namun sebenarnya palsu. Ini tampak jelas kerja organisasi kriminal." Turis Singapura juga jadi korban
Beberapa bulan lalu, polisi di Bali menangkap dua pria yang diduga terlibat modus pembegalan serupa setelah mereka merampas HP milik turis asal Singapura. Photo: Eugene Aathar (24 tahun) sedang mengendarai motor bersama istrinya Dolly Ho (22 tahun) di Bali dan dibegal. (Foto: news.com.au)
Menurut laporan The Straits Times, Eugene Aathar (24 tahun) sedang mengendarai motor bersama istrinya Dolly Ho (22 tahun), yang menggunakan HP untuk melihat Google Maps.
Dua pria yang juga mengendarai motor memepet pasangan ini lalu menendang motor mereka dan merampas HP Samsung S10. Pasangan turis ini terjatuh dari motor mereka.
Aathar mengalami luka ringan, namun Dolly Ho mengalami bahu patah dan kepalanya terbentur keras.
Bateman mengatakan mereka merasa beruntung karena cedera yang mereka alami lebih ringan dibandingkan dengan apa yang dialami Lawson Rankin yang sampai sekarang masih koma.
"Orang-orang Bali sebenarnya baik-baik namun kita juga harus waspada dengan yang lain. Mereka sekali tidak perduli dengan nyawa kita," ujarnya.
Simak berita-berita lainnya dari ABC Indonesia
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Antiteror Australia Perketat Pengamanan Bandara Selama Musim Libur Natal