Makin Banyak Tenaga Medis Kena Covid-19, Sistem Kesehatan Nasional Terancam Lumpuh

Rabu, 09 September 2020 – 19:11 WIB
Prosesi penghormatan jenazah dr Putri Wulan Sukmawati di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Senin (6/7/2020). Foto: ANTARA Jatim/HO/WI

jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyoroti lonjakan jumlah tenaga medis dan kesehatan yang terjangkiti penyakit virus corona 2019 (COVID-19).

PPDI mengkhawatirkan hal itu akan berefek pada lumpuhnya sistem kesehatan nasional.

BACA JUGA: Penting! Imbauan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Untuk Pemerintah

Ketua Umum PPDI DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FISR, FAPSR menyatakan bahwa kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan di masa pandemi COVID-19 harus diprioritaskan.

"Tanpa tenaga kesehatan yang sehat, sistem kesehatan bisa lumpuh," ujar Agus dalam siaran pers ke media, Rabu (9/9).

BACA JUGA: Anies Baswedan Sebut Jakarta di Ambang Masalah Besar

PPDI juga mengimbau setiap tenaga medis tetap melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi etika dan profesionalitas.

Namun, PPDI  mewanti-wanti para tenaga medis mematuhi dan memastikan protokol kesehatan yang berlaku di tempat kerja berjalan dengan baik dan benar.

BACA JUGA: Dokter Ilmuwan

"Setiap tenaga medis agar selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) standar yang sesuai dengan level tempat bekerja ( rawat jalan maupun rawat inap)," sambung PPDI dalam siaran persnya.

Selain itu, PPDI juga mengimbau tenaga medis tetap menjaga kesehatan, istirahat yang cukup dan nutrisi yang cukup.

"Setiap tenaga medis melakukan pemeriksaan skrining berkala COVID-19 di tempatnya masing-masing," pungkasi PPDI. (mcr4/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dicky Prastya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler