jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menilai pemerintah belum maksimal menangani pandemi Covid-19.
Bukannya turun, jumlah kasus maki meningkat dan mengkhawatirkan.
BACA JUGA: Kasus Covid-19 di DKI Makin Tak Terkendali, Anies: Pemakaman Disiapkan
"Selama tujuh bulan ini, pemerintah belum maksimal dalam menangani pandemi," kata Ketua Umum PP PDPI Agus Dwi Susanto dalam rilis yang diterima redaksi JPNN, Rabu (9/9).
Menurut dia, apabila kasus penyebaran makin besar, maka hal ini dikhawatirkan akan melumpuhkan sistem kesehatan dan kematian dalam skala besar.
BACA JUGA: Kapan COVID-19 Berakhir? Mungkin Jawabannya Bisa Ditemukan dari Sejarah Pandemi
"Pemerintah sebaiknya membuat rencana strategi berdasarkan ilmu pencegahan penyakit dalam masyarakat sebagai strategi penanganan Covid-19," tutur Agus.
Untuk itu, PDPI mengimbau agar pemerintah segera melibatkan klinisi profesional.
BACA JUGA: Sebegini Nilai Gaji Tenaga Medis Covid-19 di DKI Jakarta
Pemerintah juga harus melibatkan para epodemilogis yang kompeten dalam penyakit infeksi menular.
"Pendekatan 3T dengan tracing, testing, dan treating (3T) harus dikerjakan secara bersamaan melibatkan para ahli-ahli di bidangnya," kata Agus.
PDPI menyarankan, langkah 3T harus dimaksimalkan.
Hal ini dikarenakan belum berimbangnya jumlah uji diagnostik COVID-19 di seluruh Indonesia sesuai standard WHO.
Tak hanya itu, PDPI juga menyarankan agar pemerintah juga harus melibatkan berbagai pihak, baik itu pemerintah pusat ataupun daerah, untuk memberikan contoh yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Dengan kolaborasi ini, masyarakat diharapkan dapat meniru penerapan protokol kesehatan tersebut," pungkasnya. (mcr4/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dicky Prastya