JAKARTA - Ibarat baru seumur jagung berdiri, Partai Nasional Demokrat (NasDem) mulai di landa persoalan internal. Dikabarkan bahwa kini terjadi pertarungan internal antara kelompok senior di NasDem dengan wajah-wajah muda yang baru belakangan masuk.
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens yang mengungkapkan, popularitas NasDem yang kian terkerek belakangan ini memang menjadi daya tarik tersendiri. Namun di balik polulatitas itu pula mulai memunculkan benih-benih persoalan internal.
"Saya dengar kelompok orang tua yang dulu tidak bersedia NasDem berubah dari ormas menjadi parpol, kini justru mendesak Surya Paloh (Ketua Majelis Nasional NasDem) untuk mengganti semua kepengurusan partai saat ini,” kata Boni di Jakarta, Kamis (28/6).
Menurut Boni, desakan penggantian kepengurusan itu didasari anggapan bahwa para pengurus teras NasDem saat ini justru diisi figur-figur yang tak dikenal publik. Padahal, kata Boni, pengurus NasDem justru banyak berasal dari aktivis lapangan yang memiliki jaringan meski tidak terkenal.
Boni pun menyayangkan jika pertarungan internal di NasDem itu hanya karena alasan itu. Sebab menurutnya, NasDem sudah mulai berhasil mencitrakan diri sebagai partai baru pengusung perubahan sekaligus menjadi organisasi yang dinamis, moderat, inovatif dan memberi kesempatan kepada kalangan muda untuk tampil.
Ditegaskannya pula bahwa desakan kelompok tua untuk merombak kepengurusan Partai NasDem saat ini bisa-bisa malah menggerogoti dukungan pemilih. "NasDem harus tetap konsisten dengan kepemimpinan muda. Kalau pengurus diganti dengan wajah tua, malah menjadi kontraproduktif dan tidak sesuai dengan semangat awal NasDem,” ulasnya.
Pengamat dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti juga melontarkan pendapat senada. Menurutnya, NasDem memamg semakin memikat banyak kalangan. Namun demikian, katanya, para senior pendiri juga harus sadar tentang perlunya mesin partai digerakkan oleh kalangan muda.
"Jika mereka diganti dengan mesin tua, kemampuan penetrasi tidak akan seperti sekarang ini. Aneh kalau ada desakan seperi itu (pergantian kepengurusan),” ucapnya.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingatkan Uang Saweran Bisa jadi Beban
Redaktur : Tim Redaksi