jpnn.com - WATERLOO - BlackBerry kembali melakukan restrukturisasi perusahaan agar tetap bisa bertahan di pasar smartphone yang penuh persaingan. Meski sebagian kalangan menganggap sang CEO John Chen mulai mampu menangani keterpurukan, nyatanya pemecatan karyawan kembali tak bisa dihindari.
Kabar terbaru, sebanyak 120 karyawan di kantor pusat BlackBerry di Waterloo, Kanada pada pekan ini dipecat. Mayoritas mereka yang dipecat tersebut menempati posisi strategis yakni karyawan bagian pengembangan produk dan tim teknologi wireless.
BACA JUGA: Tablet Xperia Z2, Paling Tipis dan Tahan Air
Pemecatan kali ini tercatat paling besar sejak John Chen bergabung. September tahun lalu, BlackBerry juga melakukan langkah serupa terhadap beberapa lusin karyawan. Mereka adalah pegawai bagian pemasaran yang dinilai tak terlalu menentukan kelangsungan perusahaan.
"BlackBerry terus bekerja keras agar perusahaan kembali meraih keuntungan sekaligus mengoptimalkan sumber daya yang ada, agar bisa memenuhi target yang sudah digariskan," tulis perwakilan perusahaan seperti dikutip dari Berry Review, Selasa (18/3).
BACA JUGA: Koran di AS Gunakan Robot Sebagai Jurnalis
Pemecatan kali ini sebenarnya bisa ditebak menyusul disepakatinya kerja sama antara BlackBerry dengan Foxconn, untuk memproduksi handset di perusahaan asal Tiongkok tersebut. (pra/jpnn)
BACA JUGA: Ilmuwan Telusuri Sinyal Sisa Dentuman Asal Semesta
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Pencet di Twitter, Menteri Tifatul Dicerca
Redaktur : Tim Redaksi