Makin Ketat atau Makin Jauh?

Kamis, 07 Juli 2011 – 20:42 WIB
Formula 1 memaksakan aturan baru di Grand Prix Inggris weekend iniTapi, dampaknya masih tanda tanya besar

BACA JUGA: Dilarang Maju, George Beri Sinyal Patuhi FIFA

Banyak yang berharap Red Bull tak lagi dominan, ada yang bilang Red Bull justru bakal makin dominan.


Ulasan AZRUL ANANDA

MOBIL-MOBIL Formula 1 bakal diperiksa jauh lebih ketat di Sirkuit Silverstone, akhir pekan ini
Federasi balap mobil dunia, FIA, tak lagi memperbolehkan digunakannya off-throttle blown diffuser.

Apa itu? Blown diffuser merupakan tren baru F1 2011

BACA JUGA: Monumental Belum Siap Gelar Final

Dengan sistem ini, tim "menyemprotkan" gas buang knalpot ke arah sirip-sirip sayap di buritan mobil (diffuser), menghasilkan downforce (daya lekat) ekstra, membuat mobil makin lengket dan cepat.

Off-throttle blown diffuser merupakan evolusinya
Belakangan, ketika pembalap tidak menginjak pedal gas, knalpot mobil tetap menyemprotkan gas ke arah diffuser

BACA JUGA: Kemenpora-Inasoc Harus Berhemat

Caranya menggunakan program khusus pada sistem elektronik management mesin.

Menanggapi perkembangan yang makin rumit itu, FIA pun menginjak pedal remMulai GP Inggris akhir pekan ini, off-throttle blown diffuser dilarangMulai musim depan, ujung knalpot wajib berakhir di belakang diffuser, secara efektif melarang total adanya blown diffuser.

Memang, ada tujuan khusus mengapa larangan dibuat di tengah musim iniHanya saja, alasannya tidak boleh diakui secara publikIntinya, secara tidak resmi, FIA dan manajemen F1 tak ingin musim 2011 "berakhir sebelum waktunya"Red Bull-Renault telah terlalu dominan, mengancam membuat musim 2011 menjadi tidak menarik.

Dan memang, kemungkinan besar Red Bull yang paling kena dampak aturan iniHelmut Marko, salah satu petinggi tim, menyebut pihaknya akan kehilangan sekitar 0,5 detik per lap gara-gara larangan baru ini.

Bos teknis Red Bull, si desainer jenius Adrian Newey, juga merasa pihaknya akan kehilangan banyak waktu"Sebab, mobil (RB7) kami dirancang dari awal menggunakan sistem knalpot tersebut," ungkapnya, seperti dilansir Reuters.

Newey menambahkan, selain Red Bull, mungkin hanya Renault (Lotus Renault GP) yang mendesain mobil dari awal memakai sistem knalpot khusus iniTim-tim lain hanya mengkopi idenya, lalu mengadaptasikannya pada mobil yang sudah ada.

Tentu saja Red Bull mempertanyakan kebijakan FIA dalam menerapkan larangan di tengah musimTapi mereka tidak terlalu meributkannya, memilih fokus bekerja untuk mensiasati larangan baru ini.

Apalagi, tim-tim lain juga tetap berpeluang terkena dampak"McLaren (Mercedes) misalnyaMereka mungkin belum tahu apakah dapat keuntungan atau kerugian lebih dari kamiTapi, karena ini memberi faktor tanda tanya baru, mereka tetap akan lebih suka dengan situasi seperti ini," papar Newey.

Tim-tim lain memang tidak terlalu berani bersesumbarPasangan McLaren-Mercedes, Lewis Hamilton dan Jenson Button, mengaku akan memburu kemenangan di InggrisHanya saja, mereka tetap tidak yakin Red Bull bakal mudah disalip.

Yang menarik, ada beberapa pengamat hebat yang justru menduga Red Bull bakal makin dominanMisalnya Gary Anderson, mantan direktur teknik F1 yang kini menjadi pengamat untuk AutosportDia bilang, kalau tim-tim lain kena dampak negatif larangan off-throttle blown diffuser, maka Red Bull tidak akan banyak terpengaruh.

"Karena mobil (rancangan) Adrian Newey bekerja luar biasa sebagai sebuah konsep utuhBukan cepat hanya karena satu komponen sajaBagi tim-tim yang mengira keunggulan Red Bull hanya pada off-throttle blown diffuser, mereka akan sangat terkejut," tulisnya.

Sirkuit Silverstone, tempat diselenggarakannya GP Inggris akhir pekan ini, juga tergolong sirkuit "meliuk-liuk" yang menuntut aerodinamika hebatTahun ini, soal aerodinamika, Red Bull jelas jauh lebih hebat.

Jadi, benar-benar ada dua kemungkinan ekstrem yang bisa terjadiPertama, persaingan jadi makin ketatKedua, Red Bull jadi makin jauh tak terkejar(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nerazzurri Gaet Ricky Alvarez


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler