PAMEKASAN - Peredaran narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) semakin mengkhawatirkan. Sepuluh narapidana (napi) Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan tepergok berpesta sabu-sabu pada Kamis malam (28/5). Para napi yang selama ini didapuk menjadi koki oleh pihak lapas tersebut diketahui berpesta narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba) golongan 1 jenis sabu-sabu.
Pesta narkoba itu terbongkar setelah petugas atau sipir melakukan pemeriksaan secara rutin ke kamar napi dan warga binaan sekitar pukul 19.00.
Dari informasi yang didapat Jawa Pos Radar Madura, pihak Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan memang rutin melakukan inspeksi. Awalnya, ruang yang dijadikan lokasi pesta narkoba lolos dari pengawasan. Namun, karena curiga saat menemukan kacang terkelupas dan di dalamnya terdapat plastik yang berisi serbuk putih, sipir lantas mendatangi dan memeriksa ruang yang ditempati sepuluh napi itu. Hasilnya, ditemukan serbuk kristal yang diduga SS.
Menindaklanjuti temuan awal tersebut, lapas pun berkoordinasi dengan kepolisian. Beberapa saat kemudian, petugas Polres Pamekasan datang. Bersama sipir, polisi lalu menggeledah secara komprehensif. Hasilnya, petugas menemukan sejumlah barang bukti (BB). Yakni, 22 klip plastik berisi 15,90 gram SS yang disimpan di dalam kacang. Termasuk dua alat isap dan tiga buah karet.
Polisi pun menyelidiki setelah mengantongi sejumlah BB tersebut. Sepuluh napi yang berpesta SS langsung dimintai keterangan secara maraton hingga menjelang subuh. Penyelidikan dilanjutkan kemarin pagi (29/5). Selanjutnya, para napi itu dikawal aparat yang bersenjata lengkap ke RSUD dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan. Hasilnya, sepuluh napi tersebut dinyatakan positif memakai SS.
Meski sudah mengantongi hasil laboratorium, Satreskoba Polres Pamekasan terus mendalami kasus itu. Salah satunya adalah mengetahui oknum pemasok SS hingga bisa dinikmati sepuluh napi tersebut. ''Pemeriksaan dilakukan sejak Kamis malam dan rehat menjelang subuh tadi (kemarin subuh). Selanjutnya, kami kembali ke lapas untuk melanjutkan pemeriksaan. Baru saja selesai,'' ujar sumber koran ini di Polres Pamekasan saat dihubungi kemarin petang.
Kepala Lapas Narkotika Kelas II-A Pamekasan Asih Widodo membenarkan, pihaknya memergoki sepuluh napi yang mengonsumsi SS. ''Saat itu petugas melakukan pemeriksaan rutin ke sejumlah ruang. Awalnya, petugas tak menemukan sesuatu yang mencurigakan karena melihat napi hanya mengonsumsi kacang. Saat menghampiri sepuluh napi, petugas melihat kulit kacang yang terkelupas dan di dalamnya ada klip plastik berisi serbuk kristal yang diduga SS,'' ungkapnya.
Dia menjelaskan, sipir memang melakukan inspeksi setiap Kamis malam. Penyelundupan SS tersebut lolos dari pengawasan karena para napi yang selama ini dipercaya sebagai koki lapas cukup kreatif mengemas SS ke dalam kacang. ''Secara kasatmata, memang kacang. Mereka (para napi, Red) cukup kreatif. Sebab, biji kacang dibuang dan SS dimasukkan ke dalam, lalu kulitnya direkatkan kembali dengan menggunakan lem,'' jelas Widodo.
Sementara itu, Kasubbaghumas Polres Pamekasan Iptu Ruslan Hidayat menyatakan, pihaknya terus menyelidiki apakah ada keterlibatan oknum sipir atau tidak dalam kasus tersebut. Sebab, sepuluh napi itu tepergok berpesta SS bersama-sama di dalam lapas. ''Sampai saat ini, kami belum tahu dari mana poket SS itu. Sebab, mereka masih berkelit dan tidak mau mengaku. Kami akan mendalami sampai akhirnya mereka mengaku,'' tegasnya. (c1/yan/c23/dwi)
BACA JUGA: Saya Sudah Keterima Kuliah, tapi Sekarang Dipenjara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencurian Sapi dengan Cara Memotong di Tempat Hebohkan Daerah Ini
Redaktur : Tim Redaksi