PEKANBARU - Kekecewaan masyarakat terhadap carut marutnya persiapan pelaksanaan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XVIII di Provinsi Riau memuncak. Hal ini ditandai dengan aksi massa yang menumbangkan Tugu Countdown PON Riau senilai Rp1,6 miliar di Jalan Cut Nyak Din I, di Pekanbaru, Rabu (23/5) siang.
Ratusan massa pengunjuk rasa dari mahasiswa Aliansi Rakyat Riau berdaulat terdiri dari BEM Unri, BEM UIN, BEM UMRI, BEM UIR, Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI), PD KAMMI Riau, dan Gerakan Mahasiswa Pembebasan Riau tersebut memporak-porandakan tugu yang terbuat dari rangka besi dan asbes itu. Dalam aksinya, massa mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menetapkan Gubernur Riau Rusli Zainal sebagai tersangka skandal suap dana venue PON XVIII Riau.
Pengunjuk rasa menduga Rusli Zainal merupakan dalang pemberian dana suap kepada anggota DPRD Riau senilai Rp900 juta yang kasusnya kini sudah ditangani KPK. Selain berorasi di Tugu Countdown PON, massa juga melakukan longmarch ke pintu gerbang kantor Gubernur Riau di Jalan Sudirman.
Korlap Aliansi Rakyat Riau Berdaulat, Yopi Pranoto menyatakan, ada indikasi keterlibatan Rusli Zainal dalam kasus suap Perda 6/2012 tentang pembangunan venue lapangan tembak di Rumbai Pekanbaru. "Atas keprihatinan yang dalam terhadap kondisi korupsi yang menggerogoti negeri kami, didasari rasa cinta negeri dan rakyat kami pertama mendesak KPK menetapkan RZ -sapaan akrab Rusli Zainal- sebagai tersangka," sebut Yopi.
Mereka juga mendesak KPK tanpa pandang buli menyeret semua pihak yang terlibat dalam suap dana PON. Selain itu, massa juga meminta BPK mengaudit anggaran PON yang telah dikucurkan.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Wa Ode Harap KPK Usut 95 Pengalihan Dana PPID
Redaktur : Tim Redaksi