jpnn.com, NEW DELHI - India dan Pakistan mulai mengambil sikap yang berbeda dalam konflik di perbatasan Kashmir. Pakistan terus menegaskan bahwa pihaknya siap berdamai. Namun, India bersikukuh menolak ajakan dari negara tetangganya itu.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi kembali mengungkapkan keinginan Pakistan untuk berdamai. Menurut dia, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan siap menerima telepon dari Perdana Menteri India Narenda Modi kapan saja.
BACA JUGA: Mengapa Nehe Nehe
Bahkan, dia tak keberatan untuk menyerahkan pilot India Abhinandan Varathan yang di tangkap Rabu lalu (27/2).
"Kami siap untuk segala kemungkinan demi menenangkan suasana. Termasuk mengembalikan pilot yang sedang kami tahan," ujarnya kepada Reuters.
BACA JUGA: India - Pakistan di Ambang Perang Total
Kubu Pakistan juga sudah membuka jalur untuk membicarakan isu terorisme. Rabu malam Qureshi menerima sejumlah dokumen dari pemerintah India. Dokumen itu diklaim kabinet Modi sebagai bukti keterlibatan Jaish-e-Mohammad dalam serangan Pulwama medio Februari lalu.
"Kalau mau berdiskusi berdasar dokumen, saya siap. Jangan bilang Anda ingin merusak stabilitas regional atau membunuh nyawa tak berdosa hanya karena politik," tegas Qureshi.
BACA JUGA: Dua WNI Diduga Dimutilasi Warga Pakistan di Malaysia
Qureshi memang terlihat frustrasi saat melihat India tak menggubris permintaan perundingan dari Pakistan. Frustrasi itu dirasakan oleh semua elemen Pakistan. Termasuk tokoh oposisi politik Bilawal Bhutto Zardadi.
Meski sering berbeda pendapat dengan pemerintah, Ketua Pakistan People Party tersebut setuju dengan langkah Khan kali ini.
"Generasi masa depan kedua negaralah yang akan membayar dari pemikiran dangkal ini. India seharusnya merespons panggilan perundingan dari kami," ujar anak Benazir Bhutto itu menurut Geo News.
Di India, Modi seakan menutup telinga. Dalam pidato terbarunya, Modi menegaskan bahwa India tak akan berhenti melawan terorisme yang mengancam keamanan negara. Menurut dia, itu adalah skema jahat dari satu oknum untuk menjegal per tumbuhan ekonomi negara Bollywood itu.
"Musuh terus mencoba mengacaukan kondisi negara dengan melakukan aksi teror. Saya katakan bahwa semua rakyat akan berdiri melawan rencana itu," tegasnya dilansir The Guardian. (bil/c6/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Haji Imigrasi
Redaktur & Reporter : Adil