Makin Panas, Taiwan Mulai Berani Menegur Tiongkok

Selasa, 15 Maret 2022 – 00:58 WIB
Ilustrasi - Dua pesawat tempur Tiongkok J-11 dan satu pesawat pengebom H-6K saat berpatroli di wilayah udara antara Tiongkok daratan dan Taiwan. ANTARA/Xinhua

jpnn.com, TAIWAN - Hubungan Taiwan dan Tiongkok makin memanas di tengah berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina.

Sebanyak 13 pesawat tempur Tiongkok sebelumnya menerobos zona pertahanan udara Taiwan.

BACA JUGA: Tiongkok Masih Kalah Jauh dari Amerika Serikat Dalam Hal ini

Terhadap hal tersebut Taiwan kini mulai berani menegur Tiongkok.

Kementerian Pertahanan Taiwan keberatan dengan misi rutin pasukan udara Tiongkok yang berlangsung selama dua tahun terakhir, meski pesawat itu tidak mendekati Taiwan.

BACA JUGA: Tiongkok Menyoroti Sanksi Finansial Terhadap Rusia, Begini

Tiongkok selama ini mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.

Taiwan diketahui berada dalam status siaga tinggi.

BACA JUGA: Waduh! Rusia Pamer Rudal Nuklir Bisa Hancurkan London Dalam 5 Menit

Negara tersebut khawatir Tiongkok memanfaatkan invasi Rusia ke Ukraina untuk melakukan langkah militer serupa terhadap wilayahnya.

Namun, pemerintah Taipei belum melaporkan ada gerak-gerik Negeri Tirai Bambu yang mencurigakan.

Kementerian menyebutkan misi terbaru itu melibatkan tujuh pesawat tempur J-10, lima pesawat tempur J-16 dan satu pesawat perang elektronik Y-8 milik Tiongkok.

Pesawat-pesawat tersebut terbang di atas area timur laut Pulau Pratass yang diperintah Taiwan dan terletak di ujung Laut China Selatan.

Pesawat tempur Taiwan diterbangkan untuk memberi peringatan kepada pesawat Tiongkok dan rudal pertahanan udara dikerahkan untuk mengawasi kegiatan tersebut.

Insiden itu terjadi pada hari yang sama saat Taiwan mengandangkan armada pesawat tempur Mirage 2000 miliknya setelah satu pesawat jatuh dalam misi latihan, meski pesawat-pesawat tempur lainnya, termasuk F-16, masih beroperasi.

Tiongkok tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk menyeret Taiwan ke bawah kendalinya dan Selat Taiwan masih menjadi titik nyala militer yang berpotensi berbahaya.(Antara/Reuters/JPNN)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler