jpnn.com, BEIJING - Tiongkok masih kalah jauh dari Amerika Serikat dalam hal anggaran militer.
Hal tersebut bahkan diakui oleh juru bicara militer Tiongkok Kolonel Senior Wu Qian.
BACA JUGA: Rusia Ancam Amerika Serikat, Sangat Serius
Dia mengaku besaran anggaran pertahanan negaranya masih lebih rendah dibandingkan anggaran militer Amerika Serikat.
“Meskipun setiap tahun ada kenaikan, anggaran militer Tiongkok relatif rendah dibandingkan dengan AS,” ujar pejabat militer berpangkat bintang satu itu di Beijing, Kamis (10/3).
BACA JUGA: Presiden Ukraina Bongkar Kekejaman Rusia, Astaga! Ada Anak-Anak
Namun, menurut juru bicara delegasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) pada Sidang Parlemen Dua Sesi tersebut, anggaran itu akan digunakan secara maksimal.
Antara lain untuk pelatihan dan peningkatan kemampuan personel keamanan, serta modernisasi peralatan militer.
BACA JUGA: Perang di Ukraina Memecah Belah Keluarga Rusia, Bertengkar Setiap Hari, Saling Blokir di Medsos
Dalam pembukaan sidang parlemen pada Sabtu (5/3), Perdana Menteri Li Keqiang mengusulkan kenaikan anggaran pertahanan sebesar 7,1 persen menjadi 1,45 triliun yuan (Rp 3,28 kuadriliun).
Anggaran militer Tiongkok pada 2021 naik 6,8 persen dan pada tahun fiskal 2020 meningkat sebesar 6,6 persen.
Tiongkok terus menaikkan anggaran militernya satu digit sejak 2016 sesuai rencana pembangunan sektor pertahanan hingga 2035, seperti dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada Februari lalu merencanakan anggaran militernya di 2022 sebesar USD 770 miliar (Rp 11 kuadriliun).
Angka ini menunjukkan anggaran militer Tiongkok kurang dari 30 persen anggaran AS.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang