jpnn.com - PROBOLINGGO - Saban tahun Kota Probolinggo selalu kedatangan wisatawan asing yang menggunakan kapal pesiar. Bahkan, hingga Maret nanti saja tercatat enam kapal pesiar akan singgah di Pelabuhan Tanjung Tembaga (PTT), Kota Probolinggo.
"Di Probolinggo kapal itu transit sebelum berangkat ke tujuan akhir," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Dispobpar) Kota Probolinggo Paeni Effendi di ruang kerjanya kemarin (5/2).
Biasanya, ada dua tujuan yang disukai para turis jika ke Probolinggo. Yakni, Gunung Bromo dan berkeliling Kota Probolinggo. "Data terakhir ada 136 orang yang memilih city tour," kata Paeni.
Mantan sekretaris dinas pendidikan itu mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan perusahaan travel untuk menyambut para turis. Caranya, menyajikan seni dan budaya yang dimiliki Kota Probolinggo. "Ini karena kami tidak punya wisata alam," katanya.
Seni dan budaya itu, antara lain, situs-situs dan cagar budaya. Misalnya, Gereja Merah, museum, pasar baru, alun-alun, dan stasiun. "Secara ekonomi, tidak ada yang kami dapatkan secara langsung (dari kunjungan kapal pesiar, Red). Yang didapat hanya efeknya terhadap ekonomi kerakyatan," jelasnya.
Efek itu, misalnya, dirasakan tukang becak maupun pedagang. Menurut dia, para turis bisa mengendarai becak dari PTT. Nah, tukang becak pun sudah tahu peluang itu. "Sudah ada yang mengoordinasikan," katanya.
Paeni mengatakan, Probolinggo cukup beruntung memiliki pelabuhan yang biasa disinggahi kapal pesiar. Sebab, tidak semua daerah punya pelabuhan seperti itu. (qb/rud/JPNN/c2/ami)
BACA JUGA: Pascabanjir Bandang, Infrastruktur Manado Digenjot
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bendung Impor, Banyuwangi Pacu Pengembangan Buah Lokal
Redaktur : Tim Redaksi