jpnn.com, SURABAYA - Persaingan antara pasangan calon (paslon) Gus Ipul-Anas dan Khofifah-Emil bakal berlangsung ketat di Pilgub Jatim.
Memang, elektabilitas Gus Ipul-Anas masih unggul. Namun, selisihnya sangat tipis, hanya 3 persen.
BACA JUGA: Bu Mega dan Risma Bakal Beraksi Tahun Depan
Menurut hasil survei SSC, elektabilitas Gus Ipul-Anas lebih tinggi. Yakni, 36,2 persen.
Tidak terlalu jauh di belakangnya, Khofifah-Emil meraih 33,9 persen. Sisanya, 29,9 persen responden, belum menentukan pilihan.
BACA JUGA: Siap-Siap, SBY dan AHY Turun Gunung Tahun Depan
Tetapi, jika dilihat dari kacamata cagub saja, elektabilitas Khofifah lebih tinggi daripada Gus Ipul.
Mochtar W. Oetomo menjelaskan, akseptabilitas dan popularitas Khofifah meningkat signifikan dalam enam bulan terakhir.
BACA JUGA: Pakde Karwo Perintahkan Sebar 2.000 Baliho Khofifah-Emil
Pada Juni, akseptabilitas Khofifah berada di angka 67,9 persen.
Namun, angkanya melonjak menjadi 81,2 persen pada Desember atau naik sekitar 14 persen.
''Ini menunjukkan bahwa pemilihan Emil sebagai cawagub relatif membantu," papar Mochtar.
Di sisi lain, popularitas dan akseptabilitas Gus Ipul secara pribadi juga naik.
Dia unggul di popularitas. Dibandingkan dengan Khofifah, kenaikan popularitas Gus Ipul lebih signifikan, yakni dari 84,6 persen pada Juni menjadi 94 persen pada Desember. Naik sekitar 9 persen.
Perolehan keduanya itu sebenarnya tidak terlepas dari kehadiran cawagub.
Mochtar menjelaskan, Gus Ipul dan Khofifah sebenarnya sudah mentok untuk urusan popularitas dan elektabilitas.
Pertarungan yang sesungguhnya terletak pada wakilnya.
''Sebab, kecenderungan publik Jatim sudah hafal dan kenal dengan dua tokoh ini," tambah Mochtar.
Dari sisi wilayah, Mochtar menilai bahwa wilayah Arek (Surabaya-Malang dan sekitarnya) paling menentukan.
Mobilitas warga Jatim paling tinggi terjadi di wilayah itu. Dengan demikian, Arek menjadi posisi strategis jika kedua poros hendak menyosialisasikan calonnya.
Selain itu, jumlah penduduk yang besar di wilayah metropolis bisa menjadi sumbangan suara yang signifikan.
Nah, dilihat dari peta wilayah survei SSC, Gus Ipul-Anas lebih unggul di wilayah Arek.
Perolehannya 43,5 persen. Pasangan itu juga unggul di wilayah pantura barat (Lamongan-Bojonegoro dan sekitarnya) dengan perolehan 39,2 persen.
Sedangkan Khofifah-Emil dominan di Madura dan Mataraman. Masing-masing sebesar 35 persen dan 38 persen. Keduanya imbang di wilayah Pandalungan atau Tapal Kuda.
''Ini yang menjadi PR untuk kedua paslon. Terutama Anas yang basisnya di Pandalungan," jelas Mochtar.
Pemaparan peta paslon tersebut dinilai sangat membantu bagi partai-partai.
''Kita bisa melihat gambaran Jatim, menghitung dapil mana yang masih jauh di bawah paslon lain," tutur Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio.
Demokrat sudah mulai bergerak untuk pemenangan Khofifah-Emil. Sebagai aktor utama sejauh ini, Renville menyatakan bahwa Demokrat akan all-out dalam sosialisasi ke daerah.
''Terutama menyosialisasikan sekarang ini Pakde (Soekarwo, Red) ada di posisi bagaimana," lanjutnya.
Sementara itu, aktor utama dari kubu seberang, PDI Perjuangan, juga mulai memasifkan gerakannya.
Apalagi, survei SSC menunjukkan angka swing voter sebesar 57,5 persen.
''Ketika survei dilakukan, ada jutaan orang yang belum tahu. Itu yang harus kita garap," ujar Sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari Bisowarno. (deb/c7/oni/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik Suket Boleh Nyoblos di Pilkada 2018
Redaktur & Reporter : Natalia