"Agar mampu menembus dunia, perlu dilakukan semacam penguatan bersama dengan sastrawan. Bagaimana mencari strategi karena kita pandang olah sastra kita perlu terus dibenahi," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendhu Nuryanti di Kemendikbud, Senin (19/11).
Kemendikbud telah resmi meluncurkan program Temu Sastra Indonesia 2012. Program ini sendiri sudah digulirkan sejak 13 Okotber 2012 lalu di 7 kota. Di antaranya, Banten, Malang, Padang, Banjarmasin, Palu, Kupang dan akan ditutup di Jakarta, Rabu (21/11) nanti.
Wiendu mengatakan, Kemendikbud bersama sastrawan Indonesia masih mencari bentuk peningkatan kesusataraan nasional. "Kita masih mencari bentuk untuk meningkatkan akselerasi karya sastra, salah satunya temu sastra ini dilanjutkan dengan festival membaca puisi dan masuk ke sekolah," paparnya.
Sementara itu, Budayawan, Radhar Panca Dahana mengatakan, penguatan kebudayaan salah satunya adalah sastra, penting dilakukan. Karena dia menilai puncak kebudayaan itu adalah tata dan bahasa.
"Tanpa kebudayaan kita tidak ada nilai jadi diri manusia dan pribadi. Puncak kebudayaan adalah symbol tata dan bahasa," katanya.
Temu sastra Indonesia ini, kata Radhar, untuk menggerakkan orang-orang diskursus kesusatraan yang cakap. Sebab, dalam satu dekade terakhir tidak ada kursus kesusastraan dan tidak ada debat kritik dalam 30 tahun belakangan.
Menurut Radhar, forum kebudayaan tersebut telah direbut oleh sosial media. Yakni informasi yang ringan dan cair. "Ya, media hanya mengungkap berita-berita cair, seperti kriminal, ekonomi dan lain-lain," pungkasnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Biaya Operasional Bakal Naik, BOS Tetap
Redaktur : Tim Redaksi