Makin Yakin Pilkada Langsung Sebabkan Banyak Kada Korupsi

Jumat, 15 November 2013 – 21:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengungkapkan bahwa dari hasil evaluasi yang dilakukan Kemendagri selama ini, diduga kuat ada korelasi antara pemilukada langsung dengan kasus korupsi yang menyeret banyak kepala daerah. Sebab, pilkada langsung memang membutuhkan biaya mahal.

“Kami curiga ada korelasi. Kita sudah melakukan riset untuk hal tersebut. Salah satunya ada dugaan bahwa kasus korupsi yang melilit kepala daerah, karena biaya pemilihan yang dilakukan secara langsung, sangat mahal,” kata Gamawan di Jakarta, Jumat (15/11).

BACA JUGA: SBY Harapkan Wibawa MK Tetap Dijaga

Menurut Gubernur Sumatera Barat itu menambahkan, kesimpulan itu muncul karena hingga saat ini tercatat sudah 311 kepala daerah di seluruh tanah air yang tersangkut kasus korupsi. Jumlah tersebut diprediksi masih terus bertambah.

Kasus terakhir yang menyeret kepala daerah adalah dugaan korupsi subsidi dana perumahan yang melibatkan Bupati Karanganyar, Jawa Tengah, Rina Iriani. Kini, Rina sudah menyandang status tersangka korupsi yang diduga menimbulkan kerugian negara hingga Rp 18 miliar itu.

BACA JUGA: Presiden jadi Warga Kehormatan Brimob

Hanya saja Gamawan mengaku belum mendapat informasi lengkap tentang kasus yang menjerat Rina. “Mudah-mudahan kita segera dapat informasinya secara lengkap. Namun memang dari hasil evaluasi kita, sangat kuat dugaan ada korelasi pemilihan langsung dengan kasus korupsi yang menimpa para kepala daerah,” katanya.

Selain itu, lanjut Gamawan, berdasarkan data Kemendagri juga diketahui bahwa 70 orang meninggal dunia akibat konflik terkait pilkada langsung. "Itu belum termasuk kerugian materi akibat pembakaran maupun perusakan terhadap sejumlah fasilitas," pungkasnya.(gir/jpnn)

BACA JUGA: KPK Jebloskan Tersangka Ketiga Hambalang ke Rutan Salemba

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minggu Depan, PPI Adukan KPK ke Polda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler