jpnn.com - Beberapa pemain Liga 1 menyerukan kampanye Legacy Not Piracy melalui akun media sosial pribadinya.
Para penggawa PSIS Semarang, seperti Alfeandra Dewangga, Rizky Dermawan, dan Septian David Maulana menjadi salah satu yang menyerukan kampanye tersebut.
BACA JUGA: Liga 1: PSM Makassar Tekuk PSIS Semarang 3-1
"Akhir-akhir ini ada yang saya dan teman tim ingin suarakan. Dalam waktu dekat saya akan ceritakan secara detail."
"Namun, yang pasti saya butuh dukungan dari kalian semua (tentang Legacy Not Piracy)," tulis Dewangga di akun Instagramnya.
BACA JUGA: Waduh, Peringkat Liga 1 Kalah Mentereng Dibanding Filipina dan Singapura
Pemain lainnya yang juga memberikan suara mengenai Legacy Not Piracy ialah Ahmad Nufiandani (Dewa United) dan Fitra Ridwan (Persik Kediri).
Kampanye Legacy Not Piracy merupakan gerakan anti pembajakan, terutama soal penjualan jersei.
BACA JUGA: Final Championship Series Liga 1: Persib Bandung Mewaspadai Ancaman Madura United
Kebetulan ketiga tim Liga 1, yakni Dewa United, PSIS Semarang, dan Persik Kediri akan menggunakan apparel yang sama, DRX Wear.
PSIS sudah berpisah dengan produsen jersei asal Tangerang, Riors setelah tujuh tahun bekerja sama. Musim depan tim berjuluk Mahesa Jenar itu akan menggunakan DRX Wear sebagai pemasok baju tanding mereka.
Sama dengan PSIS, Persik Kediri juga akan menggunakan DRX Wear setelah sebelumnya mengenakan apparel kenamaan Spanyol, Kelme.
Satu lagi tim Liga 1 yang bergabung dengan DRX Wear ialah PSM Makassar setelah sebelumnya menggunakan produk milik mereka sendiri, Rewako.
Menarik ditunggu desain jersei DRX Wear untuk ketiga tim di Liga 1 musim depan.
Menilik seragam Dewa United musim lalu, produk yang dihasilkan memiliki corak beragam sehingga banyak kolektor jersei di Tanah Air memburunya.(drx/mcr16/jpnn)
Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Naufal