Makna Mendalam Nomor Urut 3 Bagi Deden Nasihin-Efa Fatimah di Pilkada Cianjur

Selasa, 24 September 2024 – 07:44 WIB
Tiga paslon calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur pada pengundian nomor urut di KPU Kabupaten Cianjur, Senin (23/9/2024) malam. Foto: Dok. Istimewa

jpnn.com, CIANJUR - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Deden Nasihin dan Efa Fatimah, resmi mendapatkan nomor urut 3 dalam pengundian yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Cianjur pada Senin (23/9/2024) malam.

Pada acara yang berlangsung di Gedung KPU Kabupaten Cianjur, pasangan itu menyampaikan komitmen untuk membawa perubahan nyata dan positif bagi masyarakat Cianjur, dengan mengusung semangat pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada rakyat.

BACA JUGA: Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Kota Kediri, Feronica: Mencerminkan Sunnatullah

Dengan pengalaman sebagai politisi senior di Partai Golkar dan Efa Fatimah di bidang kesehatan, keduanya optimistis bahwa nomor urut 3 merupakan simbol keberuntungan dalam mewujudkan visi ‘Cianjur Berdaya Saing, Khidmat, dan Amanah (Berkah)’.

Pasangan yang didukung oleh Partai Golkar, PKS, dan Perindo tersebut siap membawa kepemimpinan baru yang lebih inklusif dan berorientasi pada kemaslahatan rakyat.

BACA JUGA: 2 Paslon Bupati Serang di Pilkada 2024 Lakukan Pengundian Nomor Urut, Ini Hasilnya

Seusai mendapatkan nomor urut, Deden menyampaikan pesan tegas kepada masyarakat bahwa Pilkada 2024 bukan sekadar kontestasi politik biasa.

“Hari ini kita berdiri di ambang perubahan besar. Cianjur butuh kepemimpinan yang jujur, adil, dan berani melawan segala bentuk intimidasi,” kata Deden dalam keterangannya, Selasa (24/9).

BACA JUGA: Dapat Nomor Urut 2 di Pilkada Palembang 2024, Ratu Dewa: Ini Suprise, Ya

Menurutnya, rakyat Cianjur tidak boleh lagi dibungkam oleh praktik-praktik kotor yang mengganggu proses demokrasi. 

Deden mengajak masyarakat untuk berani menentukan pilihan berdasarkan hati nurani, tanpa pengaruh tekanan politik atau kekuasaan uang.

“Kami tidak menawarkan janji kosong. Kami hadir untuk membawa perubahan nyata, demi Cianjur yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih adil,” ujarnya.

Sementara itu, Efa Fatimah, yang sebelumnya adalah seorang dokter dan kini maju sebagai calon Wakil Bupati, turut menyampaikan orasinya dengan penuh optimisme.

“Perubahan adalah sunatullah, dan perubahan ini harus dimulai dari kepemimpinan yang mendengarkan rakyat, yang inklusif dan tidak memihak pada kepentingan pribadi,” ujarnya.

Efa menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang lebih baik, terutama dalam sektor pelayanan publik, seperti kesehatan dan pendidikan.

Pasangan tersebut mengajak seluruh masyarakat Cianjur untuk menjaga proses demokrasi tetap jujur dan adil, serta menjamin bahwa rakyat bebas menentukan pilihan.

“Biarkan rakyat memilih dengan senang, jauh dari intimidasi atau tekanan. Kami percaya, rakyat Cianjur menginginkan pemimpin yang amanah dan bersih,” ungkapnya.

Adapun, pengundian yang dilakukan KPU Kabupaten Cianjur juga menetapkan nomor urut pasangan calon lainnya.

Pasangan Herman Suherman-Mohammad Solih Ibang yang diusung oleh PDIP, PPP, PKB, PAN, dan Demokrat mendapatkan nomor urut 1.

Herman Suherman, petahana Bupati Cianjur, maju kembali dengan membawa sosok Mohammad Solih Ibang sebagai pendamping.

Nomor urut 2 ditempati oleh pasangan Muhammad Wahyu-Ramzi yang diusung oleh Partai Nasdem dan Gerindra.

Muhammad Wahyu, yang merupakan menantu Bupati sebelumnya, Tjetjep Muchtar Soleh, maju dengan latar belakang politik keluarga yang kuat. (mcr27/jpnn)


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler