jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) melepas 20 truk pada peluncuran Operasi Pasar Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
Pemerintah melalui Perum Bulog melakukan optimalisasi Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) guna mencegah dan menangani terjadinya gejolak harga. Perum BULOG telah melaksanakan kegiatan KPSH beras medium secara masif di seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun, sebagai implementasi dari Surat Menteri Perdagangan RI kepada Perum BULOG untuk melaksanakan KPSH.
BACA JUGA: Dukung Kementan, Bulog Bangun Gudang Untuk Serap Kedelai Petani
“Operasi Pasar KPSH kali ini melibatkan seluruh karyawan Perum Bulog, tidak saja staf namun juga Kepala Divisi sampai Kepala Seksi,” ujar Buwas dalam sambutannya di acara peluncuran operasi pasar KPSHdi halaman gedung Bulog, Jakarta.
Hal ini merupakan salah satu wujud tindak lanjut program We Are Marketers yang telah diluncurkan beberapa waktu yang lalu. “Gerakan Operasi Pasar (OP) KPSH yang masif, serta dengan keterlibatan para Kepala Divisi Kantor Pusat, dapat membawa semangat baru dalam pelaksanaan Operasi Pasar KPSH kali ini. Dengan turun langsung ke lapangan, kita akan mendapat berbagai masukan maupun perspektif baru dalam memasarkan produk-produk Bulog maupun mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat terkait stabilisasi harga pangan,” kata Buwas.
BACA JUGA: Genjot Kinerja, Bank BJB Gandeng Perum Bulog
Operasi Pasar KPSH akan menuju 20 pasar di seluruh Jakarta. Selanjutnya Kantor Wilayah Bulog seluruh Indonesia dapat melaksanakan kegiatan KPSH melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta Distributor. Selain itu, Bulog juga memperluas jaringan dan titik distribusi sampai dengan titik kantor kelurahan/desa, pemukiman padat penduduk, maupun warung/toko di tingkat desa.
Realisasi pelaksanaan KPSH per tanggal 23 September 2019 sebesar 333.401 ton, dengan rata- rata realisasi per hari 1.126 ton. Khusus DKI, realisasi kegiatan KPSH per tanggal 23 September 2019 mencapai 42.026 ton, dengan rata-rata realisasi per hari 2.159 ton. Kenaikan rata-rata kegiatan KPSH memberikan sinyal bahwa pasar membutuhkan pasokan lebih banyak untuk meredam potensi gejolak harga beras menjelang akhir tahun.
BACA JUGA: Bulog Pastikan Stok Bahan Pokok Aman
Dari hasil pantauan harga beras IR-64 III di PIBC di tingkat grosir sebesar Rp.9.025/kg, sedangkan pantuan PIHPS untuk harga beras medium II di tingkat eceran sebesar Rp.11.550/Kg,. Hasil pencatatan harga oleh BPS menunjukkan bahwa harga beras secara umum di tingkat konsumen mulai mengalami trend kenaikan walaupun tidak signifikan. Namun memperhatikan pola pergerakan harga beras tahunan menunjukkan trend kenaikan harga beras sampai akhir tahun, hal ini yang harus diantisipasi dari sekarang melalui kegiatan KPSH yang massive, sehingga kenaikan harga menuju akhir tahun dapat dikendalikan sedari dini.
Dalam pelaksannaan KPSH Perum Bulog bekerjasama dengan Distributor, Mitra, Sinergi BUMN, pedagang pengecer, Outlet Binaan Bulog, maupun secara langsung ke konsumen melalui Satgas Bulog. Perum Bulog juga bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Satgas Pangan POLRI dalam pelaksanaan KPSH beras medium tersebut untuk melakukan pengawasan dalam rangka menghindari penyimpangan di lapangan.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh