jpnn.com, GARUT - Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat dikejutkan dengan suara gemuruh. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menjelaskan suara itu.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan suara gemuruh itu bukan akibat aktivitas gunung aktif Guntur, melainkan adanya aktivitas uap panas bumi di Kamojang.
BACA JUGA: Pemuda Hilang di Gunung Haruman Garut
"Ya betul ada suara, tetapi itu bukan dari aktivitas Gunung Guntur," kata Satria saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Selasa.
Dia menuturkan suara gemuruh yang sempat didengar sejumlah warga di kawasan kaki Gunung Guntur itu terjadi pada Senin (7/2) sampai menjelang tengah malam.
BACA JUGA: Ibu Guru Dibunuh Saat Siswa Berada di Kelas
BPBD Garut, kata dia, menindaklanjuti kejadian tersebut kepada pihak pemantau Gunung Guntur yang hasilnya tidak ada kejadian yang menonjol atau gempa di kawasan gunung aktif itu.
"Laporannya tidak ada gempa di gunung, seismogramnya flat, berarti enggak ada signal aktivitas di Gunung Guntur," katanya.
BACA JUGA: 8 Fakta Wanita Muda Dibunuh Pelajar, Keenam Bikin Geleng-Geleng
Dia menyampaikan laporan di lapangan bahwa suara gemuruh yang terdengar pada malam hari itu karena adanya aktivitas uap bumi atau energis panas bumi di kawasan Kamojang masih kawasan hutan Gunung Guntur.
Suara gemuruh yang terdengar warga sekitar kaki gunung itu, kata dia, karena adanya angin kencang yang mengarah ke pemukiman warga sehingga suaranya terdengar gemuruh.
"Jadi karena malam itu ada angin kencang dari sana (kawasan panas bumi)," kata Satria.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang karena kejadian semalam itu bukan aktivitas gunung aktif yang selama ini dikhawatirkan masyarakat Garut.
"Tetap tenang, karena itu bukan dari gunung," katanya.
Sebelumnya, sejumlah warga di kawasan kaki Gunung Guntur mendengar suara gemuruh yang cukup keras saat malam hari.
Seorang warga Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Indra (22) mengatakan suara gemuruh itu mulai terdengar sekitar pukul 22.00 WIB dari arah Gunung Guntur.
Sejumlah warga, kata dia, sempat panik sehingga memilih berkumpul di luar rumah, dan sebagian warga mengecek kondisi gunung untuk memastikan sumber suara tersebut.
"Saya sempat naik ke kawasan kaki gunung untuk memastikan asal suara, ternyata setelah diselidiki, suaranya berasal dari arah barat atau arah Samarang," katanya.
Selama suara gemuruh itu terdengar warga tetap siaga, dan terus mencari informasi terkait peristiwa itu. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti