MALANG : DPRD Minta Sekolah Gelar Operasi HP

Kamis, 10 Juni 2010 – 13:34 WIB
MALANG - Heboh meluasnya video porno mirip penyanyi Ariel, panggilan Nazriel Irham bersama artis mirip Luna Maya dan Cut Tari benar-benar meresahkan masyarakatBahkan, kalangan anggota DPRD Kota Malang pun mengimbau agar diknas dan kepolisian merazia handphone (HP), dan semua media penyimpanan elektronik di sekolah-sekolah.

"Saat evaluasi dengan dinas pendidikan nanti, kami juga bahas heboh video mirip Ariel," kata Saiful Rusdi, ketua Komisi D bidang pendidikan DPRD Kota Malang, di sela-sela penyambutan Upacara Penerimaan Adipura dan Adiwiyata di Balai Kota, siang kemarin.

Pembahasan yang dilakukan dengan harapan supaya video-video porno itu tidak sampai masuk ke lingkungan sekolah

BACA JUGA: BALI : Kumpulkan Kepsek, Razia HP Di Sekolah

Caranya bisa ditempuh dengan berbagai macam
Seperti merazia atau memeriksa sejumlah media penyimpanan elektronik yang ada

BACA JUGA: Siswa Bagi-bagi Video Mesum Ariel

Mulai dari handphone (HP), flash disk, memory card, laptop atau yang lainnya.

Selain merazia, bisa juga membuat larangan selama di sekolah atau di ruangan kelas tidak diperkenankan membawa HP
"Untuk teknisnya nanti, akan kami bicarakan dengan dinas pendidikan maupun perwakilan kepala sekolah

BACA JUGA: Di Twitter Peterpan Jadi Peterporn

Yang jelas, kami perlu membicarakan dengan mereka," kata politisi PAN ini.

Bisa jadi, sambung dia, kebijakan itu dituangkan dalam tata tertib sekolahMulai dari tidak diperbolehkannya membawa atau menyimpan video porno dalam media apapun hingga tidak diperkenankan membawa HP saat sekolah"Sekarang ini, media penyimpanan bentuknya cukup banyakJadi, juga harus dipilah-pilah," katanya.

Untuk larangan membawa HP, barangkali bisa dilakukanKarena, sudah ada sekolah yang menerapkan kebijakan ituSeperti halnya, sebut dia yang telah dilakukan di MTsN ITapi, apakah kebijakan itu juga bisa diterapkan di sekolah lain, perlu dibicarakan terlebih dahulu.

Rusdi menambahkan, video artis yang sedang ramai diberikan media cetak maupun elektronik itu diakui cukup meresahkanKarena, di tengah kemudahan mengakses informasi, muncul public figure yang ditengarai melakukan hubungan badan.

Sementara itu, Shofwan, kepala Dinas Pendidikan Pemkot Malang menyambut baik rencana pembicaraan ituMenurut dia, jika nantinya memang ada pelarangan membawa telepon genggam di ruangan kelas, maka perlu dipersiapkan tempat penyimpanan sementaraSeperti halnya dengan menyiapkan locker bagi para siswaKarena, saat ini telepon genggam sudah menjadi kebutuhan(yak/lia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cut Tari Membantah, Trans TV Menghentikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler