Malas Pakai Kontrasepsi, Terapkan Saja KB Alami

Rabu, 30 September 2020 – 10:13 WIB
Ilustrasi logo alat kontrasepsi. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - BANYAK wanita yang sebenarnya enggan menggunakan alat kontrasepsi karena takut dengan efek sampingnya.

Namun, jangan khawatir, Anda bisa menerapkan metode KB alami.

BACA JUGA: Gara-Gara Corona, Stok Alat Kontrasepsi di Dunia Makin Menipis

Sebagai gantinya, perlu ketekunan dan pencatatan cermat demi hasil lebih akurat.

" Metode yang digunakan adalah menghitung kalender, tidak berhubungan di saat masa subur, dan ibu yang sedang menjalani ASI eksklusif," kata Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, Putri Deva Karimah dari RS Pondok Indah kepada ANTARA melalui surel, Rabu.

BACA JUGA: KB Bisa Turunkan Risiko Kanker Serviks?

Salah satu syaratnya menerapkan KB alami adalah mengetahui pola dari siklus haid selama 6-12 bulan.

Apakah normal dalam 28-35 hari, dari haid pertama hingga haid hari berikutnya.

BACA JUGA: Skotlandia Akan Gratiskan Pembalut dan Produk Lainnya Terkait Menstruasi

" Untuk mencegah terjadinya kehamilan, pasien harus tahu kapan waktu suburnya atau masa ovulasi," kata dia.

Ovulasi adalah masa di saat sel telur dilepaskan dari indungnya, dan terjadi umumnya sebulan sekali, sekitar 14 hari setelah hari pertama menstruasi.

Saat sel telur dilepaskan, usia hidupnya termasuk singkat. Waktu pembuahan harus dilakukan 24-48 jam setelah masa ovulasi, jika Anda ingin hamil.

Namun, sperma bisa tetap hidup layak dalam tubuh perempuan hingga lima hari setelah ejakulasi.

Jadi, jika sperma tetap tinggal dalam saluran reproduksi sambil menunggu sel telur yang baru turun, peluang untuk hamil akan tetap ada.

Bahkan jika Anda dan pasangan berhubungan intim beberapa hari sebelum ovulasi.

Pada banyak kasus, mekanisme biologis ini memungkinkan masa kesuburan bertahan hingga 5-8 hari setelah hubungan intim.

Tergantung dari karakteristik sperma pasangan, frekuensi ejakulasi selama masa subur dan berbagai faktor lainnya.

" Bila pasien ragu dengan perhitungan kalendernya, sebaiknya pasangan menggunakan alat kontrasepsi kondom," dia menyarankan.

Selain itu, cara lain yang bisa dilakukan adalah memakai alat pendeteksi ovulasi yang banyak dijual di apotek.

Alat ini bisa menilai ketebalan lendir serviks dan mengukur suhu tubuh.

Dengan alat ini, pasangan diharapkan tidak berhubungan saat mendekati masa subur atau saat masa subur.

Umumnya, hari pertama menstruasi hingga hari ketujuh dan hari ke-21 dari hari pertama menstruasi.

Merupakan hari tidak subur dan aman untuk berhubungan seksual tanpa terjadi kehamilan.

" Namun perlu diingat, hal ini hanya berlaku pada perempuan yang memiliki siklus haid teratur selama 6 bulan ke belakang," jelas Putri.

" Selain itu, perhitungan ini bisa bervariasi pada tiap perempuan," kata dia.

Hal yang patut diingat, metode KB alami mungkin tidak cukup efektif dalam menunda kehamilan dibandingkan metode kontrasepsi lain.

Sebab, efektivitas KB kalender bergantung pada setiap individu dan persentase kegagalannya mencapai 24 persen.

" Maka dari itu, jika KB kalender ini efektif bagi pasangan lain, belum tentu sistem ini juga efektif untuk Anda dan pasangan," pungkas dia.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler