Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang menggratiskan produk-produk berkaitan dengan menstruasi, seperti pembalut. Dewan perwakilan Skotlandia ajukan rancangan undang-undang pembalut gratis Biaya yang akan dikeluarkan sekitar $24,1 juta pound sterling atau Rp 439 juta Rancangan ini diajukan dewan yang ikut demo penghapusan pajak pembalut di Inggris
BACA JUGA: Uber Siapkan Seribu Helikopter Untuk Layani Melbourne Mulai Tahun Ini
Usulan ini disampaikan oleh dewan perwakilan Skotlandia, Monica Lennon, yang mengatakan produk-produk untuk menstruasi bukanlah barang mewah.
"Hal-hal ini [produk menstruasi] memang penting dan [kami berharap] supaya tak ada lagi orang di Skotlandia yang tidak bisa membelinya."
BACA JUGA: Rp 72 Miliar Untuk Influencer, Cara Indonesia Merespon Virus Corona
Ia berencana menyediakan dan menggratiskan pembalut dan tampon di tempat-tempat publik, seperti tempat kumpul komunitas, klub pemuda dan apotek.
"Kami sedang mengubah peradaban dan senang sekali mengetahui bahwa perhatian negara lain tertuju pada kami."
BACA JUGA: Kru Diamond Princess Asal Indonesia: Kalau Tak Ada Kepastian, Jangan Kasih Harapan
Rencana ini tercantum dalam Rancangan undang-undang yang dinamakan Produk Datang Bulan, yang sebelumnya pernah diajukan tahun 2017.
Perkiraan dana tahunan yang dikerahkan adalah sebesar £24,1 juta atau lebih dari Rp 435 miliar. Ikuti prosedur 'kondom gratis'
Rencananya, usulan ini akan dilakukan mengikuti prosedur program 'kondom gratis' di Skotlandia yang bisa didapatkan dengan menunjukkan kartu atau voucher.
Kartu atau voucher tersebut dapat ditukarkan dengan kondom setelah peminta melakukan registrasi.
Aileen Campbell, sekertaris bagian komunitas Skotlandia mengatakan pemerintah mereka akan terus berusaha untuk mempromosikan martabat perempuan saat sedang menstruasi.
"Kami akan terus melanjutkan aksi untuk mempromosikan menstruasi di pemerintahan agar organisasi-organisasi dapat memberikan produk gratis."
Di tahun 2018, Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang menyediakan produk menstruasi di sekolah dan universitas.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Sitti Bilang Berenang Bisa Bikin Hamil, WNI di Luar Negeri Malu