Saat berkunjung ke kantor redaksi Jawa Pos, Menteri Perdagangan Antarbangsa dan Industri Dato" Sri Mustapa Mohamed menyatakan Jawa Timur menjadi pembicaraan di kalangan pengusaha Malaysia karena mencatat pertumbuhan cukup tinggi, yakni 7,22 persen. "Itu jauh di atas yang dicapai perekonomian Malaysia pada 2011 yang tumbuh 5,1 persen," ungkapnya.
Dengan datang langsung ke Jawa Timur, Dato" Sri Mustapa berharap pengusaha Malaysia bisa mendapat mitra kerja sama saling menguntungkan dengan pengusaha Jawa Timur, khususnya yang bergerak di sektor UKM.
Menteri yang membawahi bidang industri, UKM, investasi, dan perdagangan internasional tersebut mengungkapkan, 20 pengusaha yang ikut dalam rombongannya adalah pengusaha UKM yang bergerak dalam usaha makan minuman, kosmetik, baja, dan kesehatan. "Semua sektor itu kami lihat tumbuh pesat di Jawa Timur," ujar pria yang akrab disapa To Pa.
Dengan melimpahnya suplai bahan mentah di sektor agribisnis dan furniture di Jawa Timur, Dato" Sri Mustapa menawarkan bantuan pemasaran produk-produk UKM Jawa Timur di Malaysia. "Melalui media seperti Jawa Pos dan JTV, bisa dibuat promosi aneka potensi Jawa Timur di Malaysia. Sebab masih sedikit yang paham potensi Jawa Timur, contohnya saya yang kaget ada peternakan kambing cukup besar di Malang saat berkunjung pada 2008," ungkapnya.
Dato Sri Mustapa memaparkan, seperti UKM di Indonesia, UKM Tiongkok juga resah dengan serbuan barang-barang dari Tiongkok yang lebih murah. "Import barang dari Tiongkok tidak dapat kita hindari. Namun, kita bisa bersaing secara kualitas," ujarnya. Dato" Sri Mustapa melihat ada banyak hal yang bisa dikerjasamakan melalui format ASEAN Economic Community yang berlaku mulai 2015, dimana wilayah beranggotakan 10 negara tersebut terintegrasi secara ekonomi. (dio/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekspansi Kabel dan Menara, First Media Investasi USD 120 juta
Redaktur : Tim Redaksi