jpnn.com - KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia menepis isu yang mengatakan bahwa co-pilot pesawat Malaysia Airlines MH370 Fariq Abdul Hamid sempat menelepon beberapa saat sebelum pesawat menghilang.
Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan kepada wartawan di Kuala Lumpur, Minggu (13/4) bahwa pemerintah tidak mengetahui setiap panggilan yang dibuat dari kokpit pesawat.
BACA JUGA: Wanita Pelempar Sepatu ke Hillary Clinton Dibebaskan
"Sejauh yang saya tahu, tidak ada," katanya, seperti dilansir dari AFP, Minggu (13/4).
Namun, Hishammuddin menambahkan bahwa ia tidak ingin berspekulasi dalam ranah yang sedang ditangani polisi dan badan-badan internasional lainnya dalam menyelidiki kasus ini.
BACA JUGA: Korut Anggap Pemilu Sensus Tak Resmi
"Sekarang, saya tidak ingin mengganggu penyelidikan yang sedang dilakukan, tidak hanya oleh polisi Malaysia tapi juga FBI, MI6, intelijen China dan badan-badan intelijen lainnya," katanya pada konferensi pers itu.
Hingga saat ini, kata Hishammuddin, pihak berwenang belum menemukan kecurigaan terhadap penumpang.
BACA JUGA: Pria Beristri 39 dan Bercucu 127 Jadi Incaran Para Caleg
"Kecuali kita menemukan informasi lebih lanjut, khususnya data dalam black box," tandasnya.
Sebelumnya New Straits Times, Sabtu (12/4) merilis, Co-pilot Fariq Abdul Hamid (27 tahun) membuat panggilan telepon dengan telepon genggamnya setelah pesawat berbelok dari jalur penerbangannya yang sebenarnya dan terbang rendah di dekat Pulau Penang.
Panggilan dari telepon Co-pilot itu berakhir tiba-tiba setelah kontak terjadi dengan sebuah menara komunikasi. Surat kabar itu mengutip sejumlah sumber yang mengatakan bahwa menara telekomunikasi "menangkap pangilan telepon yang sedang dilakukan Fariq". Namun laporan itu mengatakan, sumber-sumbernya menolak untuk mengungkapkan siapa yang dihubungi pilot itu. (rus/rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barbie Hidup Umbar Foto tanpa Make-Up
Redaktur : Tim Redaksi