Yang mengejutkan, kalau sebelumnya Aliansi Negara Hukum pimpinan Perdana Menteri (PM) Nuri al-Maliki selalu unggul, tapi setelah penghitungan sampai 95 persen, ganti Aliansi Iraqiya yang dikendalikan mantan PM Iyad Allawi yang berbalik memimpin
BACA JUGA: PepsiCo Kurangi Garam, Gula dan Lemak
Aliansi Iraqiya mencatat 2.631.388 suara, unggul 11.346 suara dari Aliansi Negara Hukum yang memperoleh 2.620.042Itulah yang lantas menyebabkan kubu Maliki berang
BACA JUGA: Layari Pasifik dengan Kapal Plastik
Mereka pun meminta penghitungan ulangBACA JUGA: Obati Epilepsi, Makan Otak Anak Sendiri
IHEC berargumen kalau penghitungan suara ulang tanpa menunjuk lokasi tertentu dengan jelas, akan menghabiskan waktuBuntutnya, pengumuman hasil penghitungan suara secara final otomatis bakal mundur pula."Jika mereka ragu dan berpikir ada kesalahan, mereka dapat meminta kami mengadakan perhitungan ulang di wilayah tertentu, tetapi bukan di seluruh IrakItu sama halnya mengadakan pemilu ulang secara keseluruhan," kata Ketua IHEC, Faraj al-Haidari, seperti dikutip AFP, Minggu (21/3) malam.
Tapi, Maliki berpendapat kalau perhitungan ulang itu perlu, demi melindungi stabilitas politik dan mencegah timbulnya kekerasan di wilayah IrakPernyataan sang PM incumbent itu jelas bertentangan dengan apa yang dikatakannya pekan lalu, ketika aliansi yang dipimpinnya masih unggulKala itu dia menyebutkan kalau keluhan terhadap perhitungan suara tak akan mempengaruhi hasil pemilu.
Kendati ditolak IHEC, nyatanya Presiden Jalal Talabani justru mendukung permintaan kubu Maliki tersebutDia pun meminta agar penghitungan diulang secara manual di beberapa provinsi.
Pekan lalu, saat penghitungan suara masih 60 persen, Maliki tercatat memimpin di 18 provinsi, termasuk Baghdad yang memiliki jumlah pemilih terbanyakMaliki juga unggul di enam provinsi di bagian selatan Negeri 1001 Malam itu, yang didominasi warga Syiah, etnis mayoritas di Irak.
Sedangkan Allawi memimpin di lima provinsi yang didominasi Sunni dan diperkirakan juga memperoleh kemenangan di beberapa area yang didominasi SyiahSetiap kubu bersaing ketat untuk memperoleh suara terbanyakDi Irak, untuk dapat membentuk pemerintahan tanpa harus berkoalisi, diperlukan 163 kursi di DPR(war/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Si Pangeran Bernafsu Perangi Taliban
Redaktur : Tim Redaksi