Malinau Diharapkan Ikut Sumbang Produksi Padi Nasional

Sabtu, 09 Mei 2015 – 22:47 WIB
Penyuluhan pertanian yang dilaksanakan Satgas TMMD Malinau di Balai Desa Salap, Malinau Utara, Sabtu (9/5). Foto: Dayat/Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com - MALINAU - Rangkaian kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2015 terus dijalankan oleh satuan tugas (Satgas) yang dikoordinir oleh Kodim 0910/Malinau. Seperti menggelar penyuluhan tentang peningkatan produktifitas padi mendukung swasembada pangan di Kabupaten Malinau, Sabtu (9/5).

Salah seorang narasumber Ribut Budiono menyampaikan, pemerintah pusat mengharapkan di seluruh Indonesia diharapkan pada tahun 2017 nantinya sudah bisa mewujudkan swasembada pangan khususnya padi jagung dan kedelai.

BACA JUGA: Asyik Pesta Sabu, Lima Pemuda Ditangkap

Di Kabupaten Malinau, kata Ribut Budiono yang juga mantan tenaga penyuluh Kecamatan Malinau Barat menilai sangat sesuai untuk mewujudkan swasembada padi dan jagung. Hanya saja, untuk kedelai masih sangat kurang.

Di tahun 2015, Ribut Budiono menyebutkan, secara program nasional menargetkan bahwa produksi padi harus mampu menembus 73,4 juta ton gabah kering giling di seluruh Indonesia. Kabupaten ini juga diharapkan dapat menyumbang untuk itu.

BACA JUGA: Bupati Ini Janji Sikat Habis Lokalisasi Prostitusi

Karena secara nasional, lahan area tanam itu mencapai 14,6 juta hektar dengan prediksi luas panen mencapai 14,1 juta hektar akibat adanya serangan hama tanaman. Untuk jagung, target produksinya 20,23 juta ton jagung pipil kering, dengan luas area sekitar 4,2 juta hektar lebih.

“Nah, untuk Kabupaten Malinau ini kira-kira mampu menyumbang berapa persen produksi padi dari target nasional untuk mewujudkan target swasembada pangan tahun 2017 nanti. Itu tanggung-jawab para petani di Malinau saat ini,” ujarnya.

BACA JUGA: Innalillahi, Pak Tarno Tewas Usai Melawan Polisi

Sementara itu, dari perwakilan Kodim 0910/Malinau Lettu Subarkah yang membuka acara tersebut menegaskan, selain kegiatan TMMD ini akan berlangsung selama lebih kurang 21 hari terhitung mulai 7 hingga 27 Mei mendatang.

Untuk penyuluhan ini, tidak hanya masalah pertanian dan masalah kegiatan fisik saja. Tetapi juga kegiatan-kegiatan sosial lainnya, seperti kegiatan pengobatan massal gratis yang dipusatkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, penyuluhan kesehatan tentang HIV/AIDS dan lainnya.

Karena itu, dia berharap berharap agar seluruh masyarakat nantinya dapat  ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sehingga informasi-informasi yang disampaikan oleh narasumber bisa memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan yang baru.(ida/ris/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesal tak Diceraikan, Istri Bacok Suami Hingga Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler