CIREBON - Nasib nahas menimpa Waryono (23 tahun), warga Desa Kroya, Blok Segong, Kabupaten Indramayu. Gagal mencuri di rumah milik Ali Basa (34), warga Desa Kertasura, Blok III, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon itu malah meregang nyawa.
Pria berpostur kekar itu harus tewas dengan banyak luka di sekujur tubuh akibat diamuk massa. Meski sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat RSUD Gunung Jati, namun nyawa Waryono tidak tertolong.
Data yang berhasil dihimpun Radar (Grup JPNN) menyebutkan, Senin (4/2) sekitar pukul 03.30 WIB, Waryono nekat mencongkel etalase milik Ali. Di dalam etalase tersebut, terdapat kostum dan peralatan olahraga yang dijualbelikan Ali. Namun, belum sempat Waryono mengambil barang, aksinya keburu dipergoki Karjaya, yang juga merupakan aparat desa setempat.
Mus, salah satu warga yang ditemui koran ini di kamar mayat RSUDGJ menyebutkan, selain menjual peralatan olahraga, toko tersebut juga merupakan konter handphone. Setelah kepergok, warga langsung membawa pelaku ke Balai Desa Kertasura. Seketika itu, aparat pun memberitahu pemilik rumah yang hendak dibobol. Waryono pun mengakui aksinya. "Saat di balai desa itu dia ngaku mau nyuri. Saya juga sempet kasih makan dan minum. Saat itu, tidak ada warga yang berani menyentuh dia," ujar Mus.
Namun beberapa warga yang mengetahui adanya aksi percobaan pencurian itu, sempat berkumpul di balai desa. Sementara beberapa aparat keamanan kala itu juga berusaha menenangkan warga sekitar. Dirasa tidak ada yang menjaga itulah, dimanfaatkan oleh Waryono untuk melarikan diri. Dia kabur dengan melompat dari jendela balai desa. Namun, belum jauh Waryono melarikan diri dari balai desa, dirinya keburu kepergok oleh warga sekitar yang berkumpul tidak jauh dari balai desa.
Seketika, warga yang kesal dengan ulah Waryono, tak dapat membendung amarahnya. Dengan membabi buta, beberapa kali mereka menghujani Waryono dengan bogem mentah. Mendapat serangan seperti itu, Waryono pun tak berdaya, dia akhirnya jatuh tersungkur.
Setelah puas memukuli maling tersebut, beberapa dari mereka langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Kapetakan. Polisi yang mendapat laporan, tidak lama langsung datang ke lokasi dan membawa pelaku ke UGD RS Gunung Jati, sekitar pukul 06.00 WIB.
Nahas bagi Waryono, nyawanya tidak bisa diselamatkan oleh tim dokter RS Gunung Jati. Setelah dua jam mendapat perawatan intensif, akhirnya tim dokter memastikan, dia tewas dengan kondisi babak belur akibat amukan warga.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni, melalui Kapolsek Kapetakan, AKP Amat Sugemat membenarkan adanya pelaku pencurian yang tewas tersebut. “Saat ini kami mencoba menghubungi keluarga Waryono,” ujarnya singkat. (atn)
Pria berpostur kekar itu harus tewas dengan banyak luka di sekujur tubuh akibat diamuk massa. Meski sempat dilarikan ke Unit Gawat Darurat RSUD Gunung Jati, namun nyawa Waryono tidak tertolong.
Data yang berhasil dihimpun Radar (Grup JPNN) menyebutkan, Senin (4/2) sekitar pukul 03.30 WIB, Waryono nekat mencongkel etalase milik Ali. Di dalam etalase tersebut, terdapat kostum dan peralatan olahraga yang dijualbelikan Ali. Namun, belum sempat Waryono mengambil barang, aksinya keburu dipergoki Karjaya, yang juga merupakan aparat desa setempat.
Mus, salah satu warga yang ditemui koran ini di kamar mayat RSUDGJ menyebutkan, selain menjual peralatan olahraga, toko tersebut juga merupakan konter handphone. Setelah kepergok, warga langsung membawa pelaku ke Balai Desa Kertasura. Seketika itu, aparat pun memberitahu pemilik rumah yang hendak dibobol. Waryono pun mengakui aksinya. "Saat di balai desa itu dia ngaku mau nyuri. Saya juga sempet kasih makan dan minum. Saat itu, tidak ada warga yang berani menyentuh dia," ujar Mus.
Namun beberapa warga yang mengetahui adanya aksi percobaan pencurian itu, sempat berkumpul di balai desa. Sementara beberapa aparat keamanan kala itu juga berusaha menenangkan warga sekitar. Dirasa tidak ada yang menjaga itulah, dimanfaatkan oleh Waryono untuk melarikan diri. Dia kabur dengan melompat dari jendela balai desa. Namun, belum jauh Waryono melarikan diri dari balai desa, dirinya keburu kepergok oleh warga sekitar yang berkumpul tidak jauh dari balai desa.
Seketika, warga yang kesal dengan ulah Waryono, tak dapat membendung amarahnya. Dengan membabi buta, beberapa kali mereka menghujani Waryono dengan bogem mentah. Mendapat serangan seperti itu, Waryono pun tak berdaya, dia akhirnya jatuh tersungkur.
Setelah puas memukuli maling tersebut, beberapa dari mereka langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Kapetakan. Polisi yang mendapat laporan, tidak lama langsung datang ke lokasi dan membawa pelaku ke UGD RS Gunung Jati, sekitar pukul 06.00 WIB.
Nahas bagi Waryono, nyawanya tidak bisa diselamatkan oleh tim dokter RS Gunung Jati. Setelah dua jam mendapat perawatan intensif, akhirnya tim dokter memastikan, dia tewas dengan kondisi babak belur akibat amukan warga.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni, melalui Kapolsek Kapetakan, AKP Amat Sugemat membenarkan adanya pelaku pencurian yang tewas tersebut. “Saat ini kami mencoba menghubungi keluarga Waryono,” ujarnya singkat. (atn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabuli Pacar, Tersangka Dijerat UU Perlindungan Anak
Redaktur : Tim Redaksi