Mall Mulai Berhias, Bunga Meihwa Paling Laris

Rabu, 06 Februari 2013 – 13:42 WIB
MERAH: Ribuan ampion sudah mulai dipasang di beberapa sudut Jakarta untuk memeriahkan datangnya Imlek (10/2) mendatang. FOTO: Boy / JPNN
Masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek 2564 pada 10 Februari 2013 nanti. Warga keturunan ibu kota pun sudah bersolek menyambut datangnya tahun Ular Air itu. Pusat-pusat perbelanjaan sudah berhias, pedagang pernak-pernaik imlek pun bersiap meraup untung.

-----------------------------------------

M. KUSDHARMADI, Jakarta
-----------------------------------------

BEBERAPA sudut kota Jakarta sudah mulai memerah. Itu bukan lantaran akan ada kampanye salah satu parpol menyambut pemilu, namun warna merah itu berasal dari atribut dan pernak-pernik yang berhubungan dengan Imlek. Di kawasan Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat misalnya. Di sana, ribuan lampion dan Bunga Meihwa banyak dipasang untuk menyambut tahun baru Tionghoa itu.

Begitu juga di kawasan Glodok Jakarta Barat, banyak toko-toko yang menjual pernak-pernik Imlek. Selain bunga Meihwa, ragam barang lainnya juga dijual. Seakan tak mau kalah, pusat perbelanjaan di ibukota juga berhias. Ragam dekorasi bertemakan perayaan Imlek, memanjakan pengunjung-pengunjung.

Bunga Meihwa semakin indah, bila diberi lampu-lampu pada malam hari. Biasanya, bunga ini memang selalu ada di rumah masyarakat yang merayakan Imlek. Imlek 2564 dipastikan bakal meriah. Tahun 2564 yang dalam penanggalan Cina disebut sebagai tahun Ular Air, itu diharapkan dapat membuat kehidupan menjadi lebih baik.

Erni, 35 yang merayakan Imlek mengaku sudah membeli pernak-pernik. Menurutnya, setiap merayakan Imlek wajib untuk menghiasi rumah dengan pernak-pernik supaya lebih meriah. "Paling saya beli Bunga Meihwa. Kalau lampion, iya juga tapi tidak banyak," katanya, ditemui di kawasan Tambora, Jakarta Barat, Selasa (5/2) petang.

Kalau ada Bunga Meihwa, kata Erni, rumah akan terasa lebih indah. Merayakan Imlek pun jadi lebih semarak. "Biasanya juga buat (background) foto-foto di rumah, untuk kenang-kenangan aja sih," ujarnya.

Bagi Erni, merayakan Imlek tahun ini sangat meriah bila berkumpul bersama-sama keluarga. "Keluarga ada di Jakarta semua," imbuhnya. Salah satu pedagang di kawasan Glodok, mengakui bahwa yang paling laris adalah Bunga Meihwa.

Menurutnya, Bunga Meihwa itu biasanya dibeli untuk pajangan di rumah. "Masyarakat kalau di rumah, biasanya Bunga Meihwa diberi lampu lagi, biar tambah cantik," kata pedagang yang menolak namanya dikorankan ini.

Sementara itu Yayasan Bumi Khatulistiwa  juga sudah bersiap menyambut Imlek 2564 ini. Yayasan Bumi Khatulistiwa merupakan kumpulan dari masyarakat etnis Tionghoa asal Kalimantan Barat, yang sukses berkarir di Jakarta. Yayasan ini sangat peduli di bidang pendidikan.

Bahkan, mereka memberikan beasiswa untuk anak-anak asal Kalbar yang berprestasi untuk melanjutkan pendidikan di luar daerah. "Untuk Imlek, kita sudah sangat siap untuk merayakannya," kata Wakil Ketua Yayasan Bumi Khatulistiwa Edy Sumantry saat berbincang-bincang dengan Pontianak Post, Senin (4/2) malam lalu.

Edy mengatakan, untuk perayaan Imlek tahun ini, dirinya tidak pulang ke kampung halaman. "Rayakan di sini saja," ungkap Edy Sumantry. Di sisi lain, ada juga masyarakat etnis Tionghoa yang akan pulang ke kampung halaman di Kalbar merayakan Imlek.

"Saya pesan tiketnya sudah lama, karena sudah memerediksi pasti harga akan naik," kata Adrian, yang mengaku tengah menempuh kuliah di salah satu universitas di Jakarta ini. Dia sudah siap untuk pulang berkumpul bersama keluarga merayakan Imlek. "Pasti lebih meriah kalau bersama keluarga," katanya. (*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KaliCodefest, Komunitas Warga yang Ingin Menyejahterakan Kali Code

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler