jpnn.com - SURAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Melani Leimena Suharli mengatakan dia sangat malu dengan peristiwa perusakan yang terjadi di ruang sidang Mahkamah Konstitusi (MK) yang dilakukan oleh sejumlah warga asal Maluku.
"Waduh, sebagai orang yang berdarah Maluku, saya sangat malu dengan perusakan ruang sidang MK itu karena dilakukan oleh sebagian warga Maluku yang berdomisli di Jakarta," kata Melani Leimena Suharli, kepada wartawan di Surakarta, Sabtu (16/11).
BACA JUGA: Usulan PNS Baru Hanya Lima Tahun Sekali
Rasa yang sama lanjutnya, pasti juga dirasakan oleh keseluruhan masyarakat Maluku baik yang ada di kampung maupun di daerah perantauannya.
"Sebagai pribadi maupun pimpinan MPR, saya minta tingkatkan pengamanan gedung MK," tegas politisi Partai Demokrat itu.
BACA JUGA: Prabowo: Tidak Mau Disadap Jangan Bicara Rahasia di Telepon
Selain itu, Melani juga meminta banyak pihak agar tidak memberikan komentar terhadap kejadian tersebut secara berlebihan.
"Sekarang terlalu banyak opini bahkan cenderung mendramatisir kejadian itu. Kalau tidak punya pengetahuan yang memadai, sebaiknya jangan komenlah karena akan memperburuk citra MK," harapnya.
BACA JUGA: Desak KPK Periksa Semua Dewan Gubernur BI
Lebih lanjut, Melani memuji sikap mantan Ketua MK Mahfud MD yang dinilainya cukup berimbang dalam memberikan pernyataan dan tidak mendorong peristiwa itu menjadi komoditi politik.
"Kalau Pak Mahfud, mungkin karena beliau pernah jadi Ketua MK dan lolos dalam berbagai cobaan saat memimpin MK, kita bisa menerima kritikan dan sarannya bagaimana MK ke depan lebih baik," ujarnya.
Tapi kalau pengamat yang belum teruji integritasnya dalam memimpin lembaga tinggi negara, sulit kita mempercayainya, imbuh Melani Leimena Suharli. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong MK Setuju Perpu
Redaktur : Tim Redaksi