Mama Dedeh, penceramah yang satu ini termasuk wajah lamaMeski banyak tawaran dari beberapa stasiun televisi selama Ramadan tahun ini, dia tetap setia dengan satu stasiun televisi yang membesarkan namanya
BACA JUGA: Ustad Nur Boyong Keluarga ke Jakarta
------------------------------ -
"Mama, curhat dong.."
"Iya dong."
Kutipan kalimat sapaan itu biasa terdengar setiap kali Mama Dedeh berceramah di televisi
Setiap hari minimal dia harus berceramah di dua tempat
BACA JUGA: Dublin, Kota Murah untuk Mobil Bekas dan Kota Mahal untuk Makanan
Itu ceramah on air alias tampil di televisiBACA JUGA: Nadime Makarim dan Prestasinya Mengembangkan Bisnis Ojek di Jakarta
Terutama, hari-hari libur"Ini saya baru dari Tangerang," katanya kepada Jawa Pos kemarin (31/7)Dedeh menuturkan, setiap Ramadan, order ceramahnya memang terus meningkatKarena itu, dia menunjuk anaknya, Mia Nazmia, untuk mengatur semua jadwal tersebutDedeh tak mau membentuk tim atau personel khusus untuk membantunya mengisi tugas ceramah"Ngapain kalau kita bisa sendiri," ujarnya
Memasuki Ramadan tahun ini, Dedeh mengakui, semakin banyak stasiun televisi yang mendekati dirinyaMereka ingin membajak ibu empat anak itu mengisi acara di televisi merekaTetapi, Dedeh tak mauDia tetap setia dengan televisi yang bekerja sama dengan dirinya sejak beberapa tahun lalu
"Alhamdulillah, tawaran dari TV lain banyak bangetMamah tolak saja semuaSama TV yang ini sajaMamah ini sudah tua, gampang capekTakut nggak bisa," kata perempuan bernama asli Dedeh Rosyidah itu.
Dedeh memang tak lagi mudaSaat ini, usianya 61 tahunDia juga sudah memiliki enam cucuKarena itu, dia harus hemat energiApalagi, Dedeh termasuk perempuan yang "bandel"Dia emoh rutin checkup dan menjaga pola makan"Ngapain, buang-buang duit ajaMamah nggak ada laranganPrinsip Mamah: ngantuk, tidurLapar, makanHaus, minum," tegasnya, enteng
Jauh hari sebelum Ramadan, Dedeh memprediksi bahwa jadwal ceramahnya bakal padatKarena itu, dia sengaja menjalankan umrah seminggu sebelum bulan puasaUmrah dia jalankan selama sembilan hariJanda yang suaminya meninggal sejak 10 tahun lalu tersebut menuturkan, sudah menjadi gayanya selalu "keras" saat berceramahSelain karena memang suaranya cukup keras bahkan sering terdengar bernada marah, Dedeh tak ingin menjadi penceramah yang mencla-mencleLembek menyampaikan hukum-hukum Islam hanya gara-gara takut kehilangan jamaah
"Halal haram dalam Islam itu jelasHitam dan putihNggak ada yang abu-abuMamah harus tegas dongMasak mencla-mencleKalau Mamah nggak tegas, kasihan mereka juga," katanya dengan nada tinggi
Ketegasan dalam berceramah itu juga terbawa saat Dedeh ngemong enam cucunyaEnam cucunya masih anak-anakYang paling tua baru duduk di kelas V sekolah dasar (SD)Meski begitu, Dedeh tetap tegas kepada mereka"Cuma, gayanya agak halus," katanya.
Perempuan asal Ciamis, Jawa Barat, itu mengungkapkan, kesibukan berceramah membuat dirinya tak bisa secara intensif ngemong cucu-cucunyaDia tak bisa melakukan hal-hal yang umumnya dilakukan kakek-nenekYakni, mengantar cucu sekolah atau menjadi ibu kedua bagi merekaUntuk menyiasati itu, sesibuk apa pun, tiap sore menjelang magrib, Dedeh berusaha sudah berada di rumahnya di Depok IDari situ dia lantas menelepon para cucunya untuk segera berkumpul ke "markas".
"Empat anak Mamah tinggal di Depok semuaMamah juga tinggal di Depok, tetapi tinggal sendiriNggak sama anak-anak MamahKalau cucu ngumpul, ketemunya di rumah Mamah," paparnya(aga/c6/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasutri Yahron-Dwi, Dua Tahun Habis-habisan Berjuang untuk Menemukan Bayinya yang Hilang
Redaktur : Tim Redaksi