jpnn.com, JAYAPURA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menitipkan sejumlah pesan kepada kader PDIP di Papua.
Selain berbagai pesan, putri Proklamator Kemerdekaan RI Bung Karno ini juga menitipkan jaket hoodie warna merah untuk diberikan kepada kader partai berlambang banteng moncong putih itu di Papua.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Perpres PPPK sudah Terbit, Virus Corona dan Demam Berdarah Bersaing
Pesan dan hoodie dari Megawati itu disampaikan langsung oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat menghadiri dan membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I DPD PDIP Papua, di Suni Garden Lake Hotel, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/3).
Hasto mengatakan Bu Mega menaruh perhatian yang begitu besar terhadap Papua dan Papua Barat.
BACA JUGA: Pesan Bu Mega Lewat Hasto untuk Kader PDIP di Sulsel
"Teman-teman di sini selalu menyebut Mama Mega. Saya menyampaikan salam dari Mama Mega kepada kader PDIP di Papua. Tidak hanya menitip salam tetapi membawa oleh-oleh hoodie yang dipakai langsung kader di sini," kata Hasto.
Dia menjelaskan, saat hendak pamit pada Bu Mega untuk ke Papua, Presiden Kelima RI itu memerintahkannya membawa oleh-oleh untuk kader di Papua.
BACA JUGA: Respons PDIP terhadap Usulan PT 7 Persen
"Saat saya pamit, beliau bilang jangan lupa membawa oleh-oleh yang membanggakan sebagai kader-kader PDI Perjuangan," ungkap Hasto.
Dia mengatakan ketika menggunakan identitas kepartaian seperti hoodie dari Megawati, maka kader harus membangun identitas dan jati diri supaya PDIP semakin kukuh dan berakar kuat dalam kehidupan masyarakat Papua.
"Tiada hari tanpa penggalangan. Tiada hari tanpa gerak kepartaian. Tiada hari tanpa memerkuat seluruh infrastruktur partai di dalam melakukan konsolidasi," jelas Hasto.
Menurutnya ketika kader menggunakan jaket hoodie itu, maka di dalam benak mereka terdapat sebuah energi besar yang dibangkitkan.
Dia menegaskan, saat memakai identitas kepartaian, di situ melekat tanggung jawab untuk menggunakan energi perjuangan terbaik.
"Tidak kenal lelah dalam mendidik rakyat Indonesia khususnya masyarakat Papua. Itu tanggung jawab kekaderan, tanggung kemanusiaaan," kata Hasto.
Dia mengenang saat masa-masa sulit di era orde baru, Megawati datang ke Papua untuk melakukan konsolidasi.
Saat itu, Megawati ingin melakukan komunikasi politik dengan masyarakat Papua. Selain itu, Megawati ingin menegakkan demokrasi di Bumi Cenderawasih.
"Ketika Mama Mega datang ke Papua, ketika pemerintahan di bawah rezim orde baru ternyata komunikasi politik itu berjalan dengan baik, sehingga ribuan orang datang turun dari gunung untuk bertemu dengan Putri Proklamator RI Soekarno dalam menegakkan demokrasi," katanya.
Hasto mengatakan Megawati sangat menaruh perhatian besar terhadap kebudayaan Papua. Karena itu, kata dia, kebudayaan ini harus menjadi kebanggaan, identitas dan boleh tidak boleh diganti dengan berbagai budaya asing.
"Setiap kader PDIP harus memperlakuka setiap warga bangsa sederajat, tidak ada diskriminasi dengan alasan apa pun. karena sila persatuan Indonesia yang intinya adalah kebangsaan menegaskan setiap warga negara adalah sama," ujar Hasto mengutip pesan Mega..
Dia menegaskan, PDIP tidak pernah membedakan seorang berdasar suku, agama, etnis, status sosial, dan lainnnya.
"Semua sama bagi PDIP. Pesan kebudayaan harus dijalankan bagi kita semua," jelasnya.
Rakerda bertema "Solid Bergerak Wujudkan Indonesia Negara Industri Berbasis Riset dan Inovasi Nasional" dihadiri pula Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan yang juga anggota DPR dapil Papua, Komarudin Watubun, Ketua DPD PDIP Papua yang juga Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, anggota DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan, serta ratusan kader partai maupun bupati dan wakil bupati dari PDIP. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy