jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya mengembangkan industri kosmetik dalam negeri agar mampu berdaya saing secara global.
’’Kami menargetkan tahun ini industri kosmetik dapat tumbuh hingga sembilan persen,’’ ujar Dirjen Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono, Rabu (10/4).
BACA JUGA: Tidak Ada Tenaga Kerja Berijazah SMP pada 2025 tapi tak di-PHK
Sigit optimistis pertumbuhan itu didorong permintaan pasar dalam negeri dan ekspor yang makin meningkat setiap tahun.
Hal tersebut seiring dengan tren masyarakat yang mulai memperhatikan produk perawatan tubuh sebagai kebutuhan utama.
BACA JUGA: Tingkatkan Daya Saing, Kemenperin Gelar Pameran Produk Kerajinan Unggulan Yogyakarta
Kemenperin mencatat, pada 2017, ada lebih dari 760 perusahaan di industri kosmetik di tanah air.
Dari total tersebut, 95 persen industri kosmetik nasional merupakan sektor industri kecil dan menengah (IKM).
BACA JUGA: Kemenperin Targetkan Ekspor Industri Otomotif 2019 Capai 400 Ribu Unit
’’Dari industri yang skala menengah dan besar, beberapa sudah mengekspor produk ke negara-negara di ASEAN, Afrika, Timur Tengah, dan tujuan lainnya,’’ ungkap Sigit.
Pada 2017, nilai ekspor produk kosmetik nasional mencapai USD 516,99 juta. Angka itu naik 16 persen jika dibandingkan nilai ekspor pada 2016 yang mencapai USD 470,30 juta.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebut Indonesia sebagai salah satu pasar kosmetik yang cukup besar sehingga bisnisnya prospektif dan menjanjikan.
Salah satu potensi pasar domestik adalah meningkatnya populasi penduduk usia muda atau generasi milenial.
’’Saat ini produk kosmetik sudah menjadi kebutuhan primer bagi kaum perempuan.
Selain itu, seiring dengan perkembangan zaman, industri kosmetik mulai merambah pasar pria dan anak-anak,’’ tandasnya. (agf/c14/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenperin Bantu Pelaku Industri di Sulteng Lakukan Revitalisasi Pascabencana
Redaktur : Tim Redaksi