jpnn.com - Mandi menjadi rutinitas sehari-hari yang dijalani oleh setiap orang. Sabun pun menjadi benda wajib yang dimiliki siapa saja. Di pasaran dijual berbagai jenis dan tipe sabun, mulai dari sabun batangan hingga sabun cair.
Belum lagi adanya bermacam varian aroma sabun, mulai dari aroma bunga, buah hingga yang tidak beraroma sama sekali. Setiap orang pun biasanya memiliki sabun favorit masing-masing, baik jenis sabun batangan atau sabun cair.
BACA JUGA: Turis Larang Warga Lokal Mandi di Pantai, Begini Respons Kadis Pariwisata
Mana yang lebih baik?
Salah satu penyebab sabun batangan dianggap tidak baik bagi kesehatan adalah dari sisi kebersihan atau higienisnya. Sering kali, orang dalam 1 rumah menggunakan sabun mandi yang sama dan dianggap sebagai hal yang lumrah.
BACA JUGA: Kapan Waktu yang Tepat untuk Mandi Air Hangat?
Padahal, penggunaan sabun mandi secara bergantian ini pun dianggap sebagai media penyebaran kuman, terlebih jika salah satu anggota keluarga tengah mengalami infeksi penyakit kulit tertentu.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa menggunakan sabun batangan masing-masing individu 1 buah dan tidak menggunakannya secara bergantian dengan anggota keluarga lain.
BACA JUGA: Kiat Memilih Jenis Sabun untuk Penderita Eksim
Pro dan kontra lain mengenai penggunaan sabun batangan adalah jenis sabun ini dianggap memiliki kadar pH yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sabun cair. Hal ini dapat menyebabkan kulit Anda menjadi lebih rentan kering.
Namun untuk menyiasatinya, Anda bisa memilih sabun dengan pH netral atau yang mengandung gliserin, sehingga kulit menjadi lebih lembap.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tufts University di Amerika Serikat menyebutkan bahwa mencuci tangan dengan sabun batangan lebih efektif dibandingkan penggunaan hand sanitizer dalam menyingkirkan bakteri dan virus, termasuk cairan pembersih khusus yang ada di ruang operasi sekalipun.
Pada studi yang dipublikasikan di jurnal PLoS One pada tahun 2017 ini, responden dibagi menjadi 3 kelompok. Pembagian kelompok berdasarkan penggunaan sabun batangan, hand sanitizer dan cairan klorin (yang biasa digunakan dokter di rumah sakit) untuk mencuci tangan.
Hasilnya, kelompok yang mencuci tangan dengan sabun batangan, kotoran, debu, bakteri dan virus pada tangannya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok hand sanitizer atau yang menggunakan cairan klorin.
Sebetulnya saat menggunakan sabun batangan, ada efek mekanik saat menggosok, sehingga kotoran lebih banyak yang hilang dibandingkan dengan sabun cair. Tetapi, hal ini bergantung juga dari cara menggunakan sabun.
Selain itu sabun batangan memang banyak dipilih orang karena alasan ekonomis dan lebih mudah penggunaannya.
Tetapi, the Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat lebih merekomendasikan penggunaan sabun cair dibandingkan sabun batangan karena alasan higienisnya, karena penggunaan bersama sabun batangan dapat menyebabkan penularan kuman.
Kiat memilih jenis sabun
Dalam pemilihan jenis sabun, baik itu sabun batangan ataupun sabun cair, yang terpenting sebetulnya adalah kandungan sabun itu sendiri. Jika Anda memiliki alergi, sebaiknya hindari sabun yang mengandung pewangi dan pilih sabun yang bersifat hipoalergenik.
Selain itu, perlu diperhatikan juga jenis kulit Anda. Semisal jika kulit cenderung kering, pilihlah sabun yang mengandung pH netral atau pH balanced dan mengandung gliserin agar kulit senantiasa lembap.
Pemilihan sabun baik sabun batangan atau sabun cair sama baiknya dan ada kekurangannya tersendiri. Tujuannya pun sama, untuk membersihkan kotoran. Kalau pun Anda lebih memilih sabun batangan, sebaiknya jangan digunakan bersamaan dengan orang lain. Penting juga untuk memperhatikan kebersihan tempat penyimpanan sabun agar tidak mudah terkontaminasi kuman.(NP/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Mandi Malam Rentan Picu Serangan Jantung?
Redaktur & Reporter : Yessy