LONDON - Manchester City sedang tertinggal tujuh poin di belakang rival sekotanya Manchester United (52-59). Situasi itu membuat manajer City Roberto Mancini lebih berhati-hati menyiapkan diri jelang laga pekan ke-25 melawan Liverpool (3/2).
Makanya, setelah lawatan ke Loftus Road, menantang Queens Park Rangers (30/1), Mancini tidak langsung pulang ke Manchester. Keesokan harinya, kemarin dini hari WIB, dia masih menyaksikan laga Arsenal versus Liverpool di Emirates Stadium.
Kebetulan, kedua tim berada di London. Untuk menuju ke Emirates Stadium, Mancini pun memilih naik tube alias kereta bawah tanah ketimbang kendaraan pribadi. Dia menaiki tube piccadilly line dan turun di Arsenal Station.
Di Emirates, Mancini menyaksikan dari tribun utama, tetapi tetap berbaur dengan penonton umum. Dia mengenakan penutup kepala, tetapi tetap mudah dikenali. Dia menyaksikan Liverpool menahan tuan rumah Arsenal 2-2 (1-0).
The Reds, julukan Liverpool, lebih dulu unggul 2-0 atas Arsenal. Mereka unggul melalui Luis Suarez pada menit kelima dan Jordan Henderson pada menit ke-60. Sayang, mereka gagal mempertahankan keunggulan itu hingga akhir laga.
Striker Arsenal Oliver Giroud yang mencetak gol pembuka harapan pada menit ke-64. Kemudian, giliran Theo Walcott yang menyamakan skor di menit ke-67. Dari pertandingan itu, Mancini bisa menyaksikan bahwa Liverpool berbahaya meski labil.
Di sisi lain, manajer Arsenal Arsene Wenger kecewa dengan hasil itu. Pertahanan kembali menjadi penyebab nyarisnya mereka dipermalukan Liverpoool. "Kami bisa saja kalah dan bisa saja menang dengan tiga atau empat gol," kata Wenger, seperti dikutip Telegraph.
Dia menjelaskan, mereka mampu membuat banyak peluang, tetapi saat diserang para pemain bertahan grogi dan mudah melakukan kesalahan. "Saat diserang kami mudah sekali nervous. Harusnya bisa lebih tenang," jelas Wenger.
Manajer Liverpool Branden Rodgers juga kurang puas dengan pasukannya. "Ini pertandingan yang harusnya kami menangkan, tetapi tidak terjadi. Kami menunjukkan kualitas dan terus membaik dari waktu ke waktu," kata Rodgers. (ham)
Makanya, setelah lawatan ke Loftus Road, menantang Queens Park Rangers (30/1), Mancini tidak langsung pulang ke Manchester. Keesokan harinya, kemarin dini hari WIB, dia masih menyaksikan laga Arsenal versus Liverpool di Emirates Stadium.
Kebetulan, kedua tim berada di London. Untuk menuju ke Emirates Stadium, Mancini pun memilih naik tube alias kereta bawah tanah ketimbang kendaraan pribadi. Dia menaiki tube piccadilly line dan turun di Arsenal Station.
Di Emirates, Mancini menyaksikan dari tribun utama, tetapi tetap berbaur dengan penonton umum. Dia mengenakan penutup kepala, tetapi tetap mudah dikenali. Dia menyaksikan Liverpool menahan tuan rumah Arsenal 2-2 (1-0).
The Reds, julukan Liverpool, lebih dulu unggul 2-0 atas Arsenal. Mereka unggul melalui Luis Suarez pada menit kelima dan Jordan Henderson pada menit ke-60. Sayang, mereka gagal mempertahankan keunggulan itu hingga akhir laga.
Striker Arsenal Oliver Giroud yang mencetak gol pembuka harapan pada menit ke-64. Kemudian, giliran Theo Walcott yang menyamakan skor di menit ke-67. Dari pertandingan itu, Mancini bisa menyaksikan bahwa Liverpool berbahaya meski labil.
Di sisi lain, manajer Arsenal Arsene Wenger kecewa dengan hasil itu. Pertahanan kembali menjadi penyebab nyarisnya mereka dipermalukan Liverpoool. "Kami bisa saja kalah dan bisa saja menang dengan tiga atau empat gol," kata Wenger, seperti dikutip Telegraph.
Dia menjelaskan, mereka mampu membuat banyak peluang, tetapi saat diserang para pemain bertahan grogi dan mudah melakukan kesalahan. "Saat diserang kami mudah sekali nervous. Harusnya bisa lebih tenang," jelas Wenger.
Manajer Liverpool Branden Rodgers juga kurang puas dengan pasukannya. "Ini pertandingan yang harusnya kami menangkan, tetapi tidak terjadi. Kami menunjukkan kualitas dan terus membaik dari waktu ke waktu," kata Rodgers. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Umuh Anggap Maung Dicurangi
Redaktur : Tim Redaksi