jpnn.com - Banyak hal yang sering dihubungkan ketika seseorang terkena masalah rematik. Salah satu yang paling sering Anda dengar pastinya adalah mandi malam. Tapi, apakah mandi malam benar-benar menjadi pemicu rematik? Apakah pernyataan tersebut sebuah fakta, atau hanya mitos?
“Jangan mandi malam-malam, bisa kena rematik!” Pasti Anda pernah mendengar kalimat itu sering diucapkan oleh orang tua ketika Anda hendak mandi malam.
BACA JUGA: Sering Mandi Malam Rentan Picu Serangan Jantung?
Masih banyak orang beranggapan bahwa mandi malam akan membuat Anda kedinginan dan akhirnya melemahkan sendi-sendi yang biasa disebut rematik.
Banyak orang yang tidak bisa lepas dari aktivitas mandi malam. Bagi Anda yang pulang kantor malam hari, mandi sebelum tidur tidak akan terlewat supaya badan lebih nyaman. Tapi beberapa orang akhirnya memilih untuk tidak melakukan itu karena takut rematik.
BACA JUGA: Mandi di Malam Hari, Bermanfaat atau Tidak?
Kenali penyakit rematik lebih dalam
Dalam bahasa medis, rematik disebut rheumatoid arthritis (RA). Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter, rematik ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang persendian. Faktor pemicu pasti dari penyakit ini masih belum diketahui hingga kini.
BACA JUGA: Ini Alasan Kamu Harus Mandi Sebelum Tidur di Malam Hari
Rematik lebih banyak menyerang wanita pada rentang usia 20-40 tahun. Penyakit ini muncul perlahan-lahan dan biasanya sendi yang terkena adalah sendi-sendi kecil, seperti sendi jari tangan.
"Gejala umum dari rematik adalah bengkak, nyeri, dan kemerahan pada sendi. Awalnya, nyeri sendi akibat rematik memang tak terlalu mengganggu. Akan tetapi, jika semakin lama dibiarkan, maka rasa nyeri tersebut akan semakin parah dan peradangan pun makin hebat," ungkap dr. Resthie.
"Perlu diingat bahwa keluhan yang terjadi pada rematik tak sebatas menyerang sendi. Karena disebabkan oleh kondisi autoimun—sistem kekebalan yang menyerang diri sendiri—penyakit ini juga dapat menyerang organ tubuh lain, termasuk kulit, mata, jantung, paru, dan ginjal," sambung dr. Resthie.
Hal lainnya yang perlu Anda tahu adalah rematik tidak sama dengan asam urat, meski sama-sama menyerang sendi. Asam urat terjadi secara mendadak dan biasanya disebabkan oleh makanan yang tinggi kadar purinnya.
Mandi malam sebabkan rematik adalah mitos
Faktanya, mandi malam tidak menyebabkan rematik sama sekali. Entah sudah berapa tahun lamanya masyarakat awam telah menganut paham yang sangat keliru ini.
Rematik termasuk ke dalam kategori penyakit autoimun yang artinya sistem kekebalan tubuh manusia dapat menyerang tubuhnya sendiri. Dalam kasus rematik ini, keluhan terfokus di bagian persendian sehingga pengidapnya akan merasakan nyeri.
Namun, satu hal lain yang perlu Anda ketahui lainnya adalah mandi malam dapat memperparah keluhan nyeri rematik Anda. Artinya, bagi Anda yang sudah menderita rematik, sebaiknya hindari mandi di malam hari. Apabila Anda memang ingin mandi, gunakanlah air hangat karena rasa dingin akan membuat nyeri sendi semakin parah.
Peluang seseorang terkena arthritis meningkat karena usia. Oleh karena itu, usia memiliki pengaruh besar pada munculnya rematik. Hal ini disebabkan oleh menipisnya lapisan pelindung sendi serta menebalnya pelumas di atas usia 45 tahun.
Namun, tidak menutup kemungkinan bila rematik menyerang orang yang lebih muda. Bahkan, salah satu jenis penyakit rematik yaitu juvenile rheumatoid arthritis, banyak menyerang anak-anak.
Jelas bahwa rematik tidak bisa terjadi karena aktivitas mandi malam yang sering Anda lakukan. Penyakit ini adalah jenis penyakit autoimun yang menyerang sendi Anda sendiri.
Kenali gejalanya, dan lakukan pengobatan dengan tepat.(FR/AYU/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy