jpnn.com, JAKARTA - Pelayanan kesehatan di dunia saat ini menghadapi tantangan volatile, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) karena dihadapkan pada disruption in healthcare.
Disruption dalam sektor kesehatan di Indonesia mencakup berbagai perubahan dan inovasi yang mengubah cara layanan kesehatan disampaikan, dikelola, dan diakses oleh masyarakat.
BACA JUGA: Gandeng Mandiri Inhealth, PSSI Beri Perlindungan untuk Pemain Timnas hingga Penonton
Selain itu juga terjadi inflasi medis (kenaikan biaya layanan Kesehatan dari waktu ke waktu) yang juga merupakan tantangan industri kesehatan.
Tantangan tersebut ternyata bukan hanya dikhawatirkan industri, tetapi juga memengaruhi pemikiran anak-anak muda dalam mengejar mimpinya, khususnya mahasiswa ilmu Kesehatan.
BACA JUGA: Curhat di DPR, Ketua DKPP Mengaku Tak Diberi Asuransi Kesehatan Gegara Kemenkeu
SEVP Human Capital Mandiri Health Harjito Hasto Prasojo menyampaikan saat ini kebanyakan mahasiswa ilmu Kesehatan fokus membidik mimpinya bekerja pada layanan klinis saja. Sementara peluang berkarier sesungguhnya cukup terbuka di industri terkait kesehatan lainnya.
"Industri seperti asuransi kesehatan bisa menjadi salah satu pilihan ruang dan peluang menarik bagi mahasiswa ilmu kesehatan, karena mereka memiliki relasi kemampuan terkait ilmu kesehatan, dan pengelolaan resiko masalah kesehatan," terang Harjito Hasto Prasojo dalam sambutannya pada kegiatan Mandiri Inhealth Campus Fit dikutip Jumat (23/8).
BACA JUGA: Inilah Komitmen Ahmad Ali untuk Petani, Ada Asuransi hingga Teknologi Rekayasa Cuaca
Kegiatan besutan PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) ini digelar di Yogyakarta dan Semarang dengan melibatkan 500 mahasiswa ilmu kesehatan.
Dalam kegiatan perdananya di Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta, Mandiri Inhealth juga memberikan kesempatan ruang berkembang melalui program magang dan peluang berkarier di industri Kesehatan pasca-lulus perkuliahan.
Dia memaparkan Mandiri Inhealth Campus Fit membuka ruang bagi mahasiswa ilmu Kesehatan untuk belajar sambil bekerja melalui program magang yang ditawarkan Mandiri Health. Kesempatan magang ini dapat menjadi jembatan menarik peluang berkarier dalam industri asuransi setelah lulus kuliah nanti.
Selain diperkenalkan dengan ruang dan peluang menarik dalam industri asuransi, mahasiswa juga akan mendengarkan cerita nyata dari figur perempuan inspiratif Indonesia.
Di Yogyakarta, Mandiri Inhealth Campus Fit mengajak Womenpreneur cantik Maharani Divanungtyas untuk berbagi cerita tentang cara memanfaatkan setiap peluang dan ruang terdekat untuk mengembangkan potensi mahasiswa program studi kesehatan.
Harjito Hasto Prasojo mengatakan industri kesehatan tidak hanya terbatas dengan layanan klinis saja, tetapi juga mencakup pengelolaan kesehatan di masa depan dengan pemanfaatan teknologi dan asuransi.
Berbagai industri yang terkait Kesehatan tersebut tentunya dapat menjadi ruang serta peluang berkembangnya mahasiswa program studi kesehatan.
"Asuransi kesehatan, seperti Mandiri InHealth dapat menjadi contoh pilihan menarik anak-anak muda potensial yang menguasai pengetahuan terkait ilmu kesehatan, dan pengelolaan resiko gangguan kesehatan," tambahnya.
Direktur Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Dr. Iswanto, S.Pd., M.Kes., menyampaikan Mandiri Inhealth Campus Fit dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berkarya dan makin percaya diri dalam mengimplementasikan Ilmu Kesehatan yang dimiliki di industri kesehatan, salah satunya asuransi kesehatan.
Selain di Yogyakarta, Program Mandiri Inhealth Campus Fit juga akan dilaksanakan di Semarang pada 6 September 2024 mendatang.
“Mudah-mudahan Mandiri Health Campus Fit dapat memperluas cara pandang mahasiswa dengan kemampuan ilmu kesehatannya dalam memanfaatkan ruang dan peluang untuk berkembang ke depannya”, pungkas Harjito Hasto Prasojo. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad